HOME RECORDING ATAU REKAMAN DI RUMAH

Rekaman di rumah atau Home Recording


Apa aja yang kamu butuhkan ????

Sound card

Selain processor, ram dan harddisk, sound card merupakan elemen yang paling penting pada rekaman berbasis komputer karena kualitas suara yang akan dihasilkan sangat ditentukan oleh sound card ini. Sound card atau biasa juga disebut audio converter terbagi menjadi beberapa bentuk yaitu, onboard, PCI, USB dan firewire. Sound card dengan koneksi USB maupun firewire pada mulanya ditujukan buat para pengguna laptop, tetapi saat ini udah ga dihiraukan lagi mau pake laptop atau komputer dekstop biasa terserah, gak ada masalah, bebas. Hal yang harus diperhatikan dalam memilih sound card yaitu resolusi dan sample rate-nya, misalkan 16bit/44.1KHz, 24bit/96KHz, 24bit/192KHz dll. Apa itu? Saya ga akan membahas lebih jauh disini, singkatnya semakin besar resolusi maupun sample rate-nya kualitas suara yang dihasilkan akan semakin baik walaupun pada akhirnya lagu akan di-burn ke CD yang hanya memiliki resolusi 16bit/44.1KHz. Lalu jumlah input maupun outputnya, semakin banyak jumlah inputnya maka semakin banyak instrumen / sumber suara yang dapat kamu rekam secara bersamaan pada satu waktu, misalkan buat merekam drum dibutuhkan 8 input sehingga snare, tom, floor, kick, crash, chinese, ride, hihat dll dapat direkam secara bersamaan dengan masing-masing track yang terpisah. Tetapi, apabila hanya ingin merekam gitar, bass, vokal atau keyboard secara overdub (satu-persatu / dalam waktu yang ga bersamaan) maka cukup menggunakan sound card yang memiliki 2 input. Selain itu, biasanya sound card juga memiliki fasilitas koneksi yang berbagai macam seperti digital I/O S/PDIF, AES-EBU, MIDI dll. Contoh sound card khusus audio yang biasa dipakai buat keperluan rekaman yaitu ESI, M-Audio, Echo, E-Mu dll.


Software-software musik memerlukan driver sound card tertentu agar dapat berfungsi secara optimal. Beberapa macam driver tersebut yaitu:

a. ASIO (dipakai pada Tracktion, Cubase, Nuendo, Logic, Guitar Rig dll), 2. MME (Cooledit, Cakewalk, Cegas, Winamp, dll),

b. WDM (Sonar, Power DVD, dll)

c. GSIF (Gigastudio 2.42 atau diatasnya)

ASIO merupakan driver yang dikembangkan oleh Steinberg dan paling banyak dipakai oleh software-software populer saat ini. Pada sound card onboard, SB Live dan sound card sejenisnya ga memiliki driver ASIO sehingga akan menghasilkan “latency” yang sangat tinggi pada saat melakukan perekaman. Latency adalah jeda atau keterlambatan sinyal yang terdengar (output) pada saat perekaman (input) dilakukan, biasanya dalam satuan milidetik. Jadi misalkan kamu teriak “Aaa” sekarang, maka beberapa milidetik kemudian baru terdengar “Aaa” di speaker / headphone kamu. Kalo hanya 1 hingga 5 milidetik sih ga masalah, tapi kalo 400 sampai 1000 milidetik apakah dibilang ga bermasalah?!! Tapi jangan khawatir, saat ini udah ada driver ASIO yang dapat dipakai pada sound card biasa tersebut, namanya ASIO4ALL. Driver ini dapat didownload secara cuma-cuma di www.Asio4All.com.


Komputer

1 unit komputer minimal Pentium III atau AMD Duron 1,2GHz, Ram 256 MB, Harddisk dan CDRW. Sebenarnya spesifikasi di atas lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan dari software perekaman yang akan dipakai karena tiap-tiap software membutuhkan spesifikasi minimal yang berbeda-beda.


Microphone

Microphone dipakai buat merekam vokal maupun instrumen yang menggunakan teknik miking (teknik miking biasa disebut dengan teknik todong). Contohnya miking speaker ampli gitar atau bass, miking gitar akustik dll. Pada Sound card onboard biasanya udah tersedia mic input.

Software

Software perekaman terbagi menjadi dua jenis yaitu software original edition dan pirated edition, eits.. maksud saya multitracking dan mastering software. Software multitrack adalah program yang dapat merekam dan menjalankan beberapa track sekaligus maupun merekam sumber suara secara overdub (satu-persatu) buat disusun menjadi satu komposisi lagu. Pada software ini jugalah pekerjaan editing, mixing mupun penambahan efek dilakukan. Contoh software jenis ini yaitu Cubase, Tracktion, Cool Edit, Cakewalk dll. Kalo belum bersedia beli versi original dan ga ingin membeli yang bajakan maka program-program seperti Audacity, Kristal, Luna Free dll dapat di-download dari internet dengan free. Selain itu, kalo kamu membeli sound card yang khusus audio biasanya udah disertakan sotware multitrack yang cukup bagus dan udah sangat memadai buat melakukan proses perekaman. Oh iya… efek-efek plugins DirectX maupun VST saat ini udah banyak tersedia secara free di internet.


Software mastering adalah program yang dipakai buat memproses hasil mixing stereo (2 track L/R) sehingga lagu menjadi layak dengar dan memiliki kualitas maupun kekerasan suara yang setara secara komersil. Lagu hasil mastering inilah yang biasa kamu dengar pada kaset maupun cd komersil dan disebarluaskan. Contoh software tersebut adalah WaveLab dan Sound Forge kalo yang freeware-nya Wavosour, Soundengine dll.



Preamp

Preamp dipakai buat memperkuat sinyal, baik sinyal yang datang dari microphone ataupun dari instrument. Gitar maupun bass listrik ga dapat direkam secara langsung (direct) karena instrument tersebut memiliki impendansi yang ga sesuai pada sound card. Sinyal yang didapat akan terkesan kurus dan pecah. Caranya yaitu output gitar masuk ke input preamp lalu output preamp ke input sound card. Mixer juga memiliki fungsi sebagai preamp selain itu DI Box juga dapat dipakai sebagai pengganti preamp.


Speaker dan Headphone

Speaker dipakai buat mendengar proses dan hasil rekaman. Monitor speaker yang baik harusnya speaker yang memang didesain khusus buat keperluan recording dan memiliki karakter yang relatif flat (contoh: Genelec, M-Audio, ESI, dll). Perbedaannya dengan speaker biasa yaitu respon frekuensinya yang merata dari 50 Hz – 20 KHz. Speaker biasa umumnya melebih-lebihkan frekuensi-frekunsi tertentu sehingga suara yang dihasilkan terkesan lebih bagus dari suara aslinya, sehingga apabila suara yang dihasilkan udah terdengar baik pada speaker tersebut belum tentu baik bila didengarkan pada speaker yang lain.


Headphone dipakai pada saat merekam vokal maupun instrumen musik yang menggunakan teknik miking agar suara dari speaker utama ga ikut terekam apabila tempat merekam dan alat perekam (komputer) berada pada satu ruangan. Selain itu, headphone juga sangat membantu dalam melakukan proses mixing terutama buat mendengar hiss, nafas sang vokalis buat di-edit lebih lanjut.


Kabel Jack

Sepertinya gak perlu dijelaskan fungsi dari kabel ini, yang jelas usahakan mendapatkan kabel kualitas terbaik karena kualitas sinyal ditentukan oleh kualitas kabel ini.


Getting Started with Onboard Sound card

OK! Saya anggap kamu udah punya atau pinjam semua peralatan yang dibutuhkan mulai dari komputer hingga perkabelan lalu software yang terpilihpun udah terinstall di komputer. Disini akan dibahas sedikit bagaimana cara setting semua peralatannya hingga kamu dapat langsung rekaman di rumah... di rumah!


Gambar di atas merupakan skema perekaman berbasis komputer yang paling sederhana. Sebagai contoh, kamu gunakan sound card onboard yang biasanya terdapat tiga colokan yaitu mic input (mono), Line input (stereo) dan Speaker output (stereo) semua berukuran 1/8”. Karena kabel jack instrumen standar ukurannya ¼”, maka kamu harus memiliki koverter ¼” ke 1/8”, harganya murah palingan 3500 perak! Udah punya? Ok kamu lanjut..


Pertama-tama colokkan kabel stereo dari output sound card ke speaker… sepertinya udah. Lalu colokkan kabel mic ke input preamp atau dapat langsung ke mic input sound card kalo kamu belum memiliki preamp. Coba di test dengan berbicara bebas di mic. Kalo belum ada suara yang terdengar dari speaker, setting dulu di control panel windows-nya yaitu pada start menu windows klik control panel, pilih “Sounds and Audio Devices” pada “sound playback” dan “voice playback”setting default-nya ke output sound card, pada “sound recording” dan “voice recording” setting default-nya ke input sound card. Harusnya ada suara, kalo belum periksa perkabelan dan pastinyakan ga ada input maupun output sound card yang di-mute!


Gitar atau Bass di colokkan ke input preamp / mixer lalu dari outputnya colok ke mic input sound card. Kalo ga memiliki preamp / mixer, dapat juga menggunakan efek gitar dekstop seperti behringer v-amp, line 6 POD dll atau DI box yang dihubungkan ke line input sound card. Kalo belom punya juga maka ga ada cara lain selain menodong speaker ampli gitar / bass dengan menggunakan mic. Caranya sederhana, kamu tinggal dekatkan ujung mic ke permukaan speaker ampli gitar / bass (ga sampai menyentuh) dan cari suara terbaiknya dengan cara mengatur posisi penempatan mic, dapat tepat ditengah-tengah, miring beberapa derajat, dijauh-dekatkan dari permukaan speaker ampli tersebut, terserah pokoknya cari posisi terbaik, lalu atur volume mic input, atur juga volume ampli gitar dan usahakan mic tersebut ga bergerak. Stereo output keyboard dapat langsung dicolokkan ke line input sound card, kalo keyboard sih jangan di todong pake mic!


Yah semua udah beres, sekarang tinggal coba rekaman pake software multitrack yang terpilih. Sebelumnya sesuaikan dulu input maupun output sound cardnya pada preference atau option software tersebut. Sediakan juga space harddisk sebanyak mungkin karena pekerjaan ini akan memakai banyak memori. Saya harap semua udah bekerja dengan baik. Fyuh.. selesai, selamat belajar rekaman…


Truss…. bagaimana dengan drum!? Hah drum! Hmmm… oh iya drum! Ruangan ga memungkinkan buat merekam drum atau malah ga dapat maen drum, yeah sebenernya ini yang paling menyenangkan. Software-software seperti FruityLoops, BFD maupun Reason dapat membantu kamu dalam pembuatan drum virtual. Kalo gak punya kedua software mahal tersebut dan gak mau pake bajakan, cari di internet banyak software-software yang dapat membuat drum virtual, dapat di download dan lagi-lagi free! Yup.. drum virtual, sangat mudah dan dalam sekejap kamu akan menjadi drummer paling jago di dunia! Caranya tinggal buat pattern drum pada software tersebut dan export dalam bentuk WAV lalu import ke track pada software multitrack kamu, so… kamu udah punya track drum, tinggal isi track bass, gitar dan instrumen lainnya hingga ke track vokal. Beres!


habis membaca tulisan ini dan jadi tertarik merekam di rumah muncul sebuah pertanyaan!? Kira-kira berapa budget yang harus disediain ya? OK mari kamu bahas. Komputer berharga Rp 2juta – Rp 10juta, sound card Rp 0 (onboard) – Rp 8juta, software Rp 0 – Rp 6juta, microphone Rp 10ribu – 4juta, speaker / headphone Rp 50ribu – 10juta, Preamp / mixer Rp 500ribu – 5juta dan Kabel Rp 20ribu – Rp 500ribu. Hmmm… harga-harga maksimal diatas hanya saya tulis hingga peralatan kelas menengah lho! Ga kebayang harga kelas atasnya berapa!? Karena tujuannya saat ini baru coba-coba jadi kamu hitung semua harga minimalnya. Rp 2juta + Rp 0 + Rp 0 + Rp 10ribu + Rp 50ribu + Rp 500ribu + 20ribu = 2,58juta. Kalo udah punya komputer, belum niat pake preamp dan speaker juga udah ada, paling butuh duit buat beli kabel doang, alat-alat band dapat minjem! Harga-harga diatas ga menentukan kualitas dari rekaman kamu yang penting niat dan kesabaran!
http://produser-eksekutif.blogspot.com/2008/10/home-recording-atau-rekaman-di-rumah.html


Tips Membuat Home Recording

belakangan ini sudah banyak musisi2 yang ingin belajar dunia recording,dari kalangan siswa,mahasiswa,hingga umum
dengan bermodalkan sebuah komputer dan instrumen seperti gitar / bass,kita sudah bisa membuat home recording sederhana.
berikut tips untuk membuat home recording :

1.Komputer
komputer yang digunakan tidak harus high end,komputer low end jg bisa,seperti awal waktu saya belajar dunia recording
komputer yg saya gunakan sbb :
-Intel Celeron 2.0ghz
-RAM 512 MB
-HD 80 GB
-Sound Card Onboard
dengan komputer seperti ini kita bisa melakukan recording dengan sederhana,tetapi ini tidak terlalu cukup untuk menambahkan
efek plugin yg dibutuhkan,hanya sekedar rekam dan plugin "yang tidak berlebihan".
maka dari itu saya membeli komputer lagi dengan spek:
-AMD Athlon x2
-RAM 2 GB
-HD 320 GB
-Sound Card Onboard
dengan ini kita tidak hanya merekam saja,untuk mixing dan mastering dengan menyelipkan berbagai plugin,sudah OKE!! :)

2.DAW ( Digital Audio Workstation )
yaitu software untuk melakukan recording seperti :
- Nuendo
- Cubase
- Pro Tools
- Adobe Audition
- dll.
saya sendiri memakai Nuendo,karena mudah di cerna bagi saya dan tampilan yang menarik.

3.Instrument
seperti gitar,bass,keyboard,dan microphone

4.Speaker Monitor Flat
untuk memonitor hasil dari rekaman kita,jika tidak ada speaker flat,gunakan Headphone yang berkualitas

jika bagian 1 - 4 sudah anda siapkan,mari kita lanjut ke tahap berikut.... -->


sepertinya bagian ini harus di beri judul berbeda tetapi saya satukan saja biar ga ribet,,,, maaf sebelumnya ya :)

banyak pertanyaan2 yg sering terjadi dikalangan para musisi yang baru memulai dunia recording digital,seperti :

- Bagaimana menghilangkan noise yang berlebihan?
- Tidak puas dengan SoundCard Onboard pada komputer?
- Bagaimana cara record drum dengan chanel yang terpisah-pisah?
- gmana?? terus ?? apa ?? hehe...

mari kita bahas satu per satu..

menghilangkan noise
- Yang paling utama adalah memasang arde listrik / ground,karena dengan ini noise akan berkurang
- Lalu liat dari instrument,cari instrument yang tidak banyak noise nya
- Jack dan kabel pun sama, jika membeli kabel dan jack murah akan menghasilkan noise
- Monitor CRT ( tabung ) menimbulkan noise
- Soundcard onboard pada komputer pun menimbulkan noise.*
- Atau kita bisa memakai "Restoration -> DeNoiser" pada Insert di Nuendo,untuk menghilangkan noise

Soundcard / Converter
soundcard onboard pada komputer menimbulkan noise,dan kebanyakan musisi2 membeli soundcard USB
ada beberapa jenis tipe dan merk yang berbeda,seperti :
- M Audio Fast Track
- Presonus
- Tascam
- Dll
dari produk2 diatas memiliki tipe,chanel input dan output (I/O) yang beragam, jika untuk home recording
2 chanel I/O sudah cukup,tetapi untuk merekam drum atau kebutuhan studio recording harus mempunyai min 8 chanel I/O.

Bagaimana cara merekam drum dengan chanel yang terpisah
seperti yang sudah di jelaskan di atas,untuk kebutuhan record drum atau studio di butuhkan soundcard / converter
min 8 chanel. untuk kebutuhan live recording ( full band ) di butuhkan sekiranya 16 Chanel I/O.
tapi ini semua sesuai kebutuhan kalian masing2.

jika masih bingung,berikut saya lampirkan gambar2nya...






Speaker Monitor Flat










 converter USB 2 Chanel











 Converter USB 16 Chanel







Geger Radio




Membangun Sendiri Radio Internet

Mengiringi pengumuman tentang Radio IlmuKomputer.Com di milis-milis, banyak yang menanyakan ke saya tentang teknik membangun radio internet atau radio online. Sebenarnya caranya sangat mudah dan tidak memakan banyak waktu atau uang ;) . Persyaratannya juga hanya komputer dan koneksi internet untuk infrastruktur, serta Winamp, Shoutcast, dan Shoutcast DSP Plugin untuk softwarenya. Ketiga software tersebut bisa kita dapatkan secara gratis di Internet (freeware) untuk versi Linux maupun Windows. Dengan itu kita bisa jadi broadcaster yang menyiarkan content radio sesuai dengan yang kita inginkan ke seluruh dunia maya. Tertarik? Mari kita bahas bahas secara bertahap bagaimana membuat radio internet ini.


1. Download software yang diperlukan:
2. Install dan jalankan Shoutcast Server di komputer yang ingin kita jadikan server. Untuk instalasi di Linux cukup ekstrak file “shoutcast-1-9-5-linux-glibc6.tar.tar” dan jalankan file “sc_serv”. Tidak perlu menjadi root untuk menjalankannya.
 
 
3. Install Winamp dan Shoutcast DSP Plugin di komputer tempat kita akan mengalirkan content radio (mp3 music, dsb) ke Shoutcast Server.
4. Jalankan Winamp, kemudian klik kanan dan pilih “Options” -> “Preferences”.
5. Klik DSP/Effect di bagian Plug-ins dan pilih Nullsoft SHOUTcast Source DSP. Kemudian akan muncul satu window SHOUTcast Source dengan menu “Main”, “Output”, “Encoder”, “Input”.
  winamp-shoutcastdsp.jpg
6. Pilih “Output” dan klik “Connect” untuk konek ke Shoutcast server, sebelumnya perlu diperhatikan beberapa hal di bawah:
  • Cek “Address” apakah sudah sesuai dengan server anda. Pilih “localhost” apabila anda install server di tempat anda menginstall Winamp dan DSP Plugin.
  • Password default adalah “Changeme” (tanpa tanda kutip). Anda dapat mengubah setting password ini di “sc_serv.ini” atau “sc_serv.conf” yang terletak satu direktori dengan Shoutcast Server. (C:\Program Files\SHOUTcast\ untuk versi Windows)
 winamp-shoutcastdsp2.jpg winamp-shoutcastdsp3.jpg
7. Sekarang tinggal alirkan saja content (music, sound, dsb) ke Shoutcast Server. Caranya mudah, letakkan file mp3 di Winamp dan tekan tanda play, maka music anda akan ter-broadcast ke seluruh dunia maya.
winamp-shoutcastdsp5.jpg
8. Cek dengan menjalankan Winamp dari komputer lain dan klik kanan pilih “Play” -> “URL” dan masukkan http://serveranda:8000. Ganti “serveranda” dengan nama domain atau IP address dimana Shoutcast server diinstal dan dijalankan.
winampradio-playurl.jpg winampradio-openurl.jpg
9. Pertanyaan lain yang muncul, bagaimana kalau kita ingin mengalirkan suara kita secara live? Siapkan microphone dan masukkan kabel microphone ke soundcard PC anda. Kemudian kembali ke Winamp anda, pada SHOUTcast source, pilih “Input”, kemudian ubah “Input device” dari “Winamp (recommended)” ke “Soundcard Input”. Lalu siapkan microphone di depan mulut anda, dan ucapkan “Selamat datang di Radio Internet saya yang tercinta ini”.
 winamp-shoutcastdsp6.jpg
Anda sudah memiliki Radio Internet sendiri sekarang. ;) Sebagai informasi tambahan, untuk membangun Radio Internet kita juga bisa menggunakan software lain selain Shoutcast, diantaranya adalah: Unreal Media Server, SAM2 Broadcaster, Pirate Radio, Peercast, Icecast, Andromeda, dsb. Konsepnya tidak jauh berbeda dengan Shoutcast, jadi bekal anda dengan 9 tahapan diatas sudah cukup untuk membuat anda mahir membangun sendiri Radio Internet.


Pegetahuan Dasar Home Recording

Pengetahuan yang saya tulis adalah benar-benar dasar recording dan tentu bagi pemula macam saya yang ingin lagu ciptaannya terekam sebagai sebuah lagu. Recording adalah proses yang rumit karena melibatkan diantaranya pengetahuan seperti:



  1. Instrumen: Setiap instrumen mempunyai cara recording berbeda. Semakin bagus kualitas instrumen semakin bagus hasil rekaman.
  2. Pro Audio: Pengetahuan tentang output/sound out instrumen seperti characteristic suara gitar yang menggunakan efek/mesin gitar. Semakin bagus pengetahuan output instrumen maka hasil recording juga bagus.
  3. Wiring: Pengkabelan.
  4. Miking: Cara penempatan microphone waktu merekam instrumen.
  5. Pre Amp: Untuk menghasilkan output bagus dari pro audio terkadang memerlukan pre amp.
  6. Komputer recording: Sama dengan komputer PC biasa cuma spek harus disesuaikan.
  7. Sound card: Jembatan antara instrumen dan komputer agar instrumen dapat terekam pada sotfware.
  8. Software: Software recording dan software pendukung.
  9. Mixing dan Mastering.
Fokus materi di sini adalah recording gitar dan vocal serta pengetahuan MIDI umum agar anda bisa membuat lagu.
Skema recording sederhana jaman modern:


recording direct inputIni contoh paling sederhana menggunakan metode direct input karena efek gitar Line 6 yaitu rekomendasi Tone Port UX2 dan POD XT Pro sebenarnya sudah dirancang untuk sekaligus berfungsi sebagai sound card. Install software dari efek gitar ini maka siap berfungsi sebagai sound card.


Cara Gampang & Murah Bikin Studio Rekaman di Rumah

Banyak orang berpikir bahwa untuk memiliki dan membangun sebuah studio rekaman dibutuhkan biaya yang sangat besar–karena harus membangun sebuah ruangan yang besar, beli peralatan rekaman yang High End, dan membutuhkan sistem peredaman suara–tentunya semua itu butuhkan biaya sangat mahal.
Itu pemikiran lama !.
Teknologi berkembang dengan sangat cepat. Tak terkecuali pada bidang teknologi perekaman. “Buktinya apa donk ?”. Nah, itulah yang akan kita bahas pada edisi pertama ini.
Ada dua jenis studio rekaman jika dilihat dari biaya yang dibutuhkan untuk membangunnya dan kompektivitas dari peralatan yang digunakan, yaitu :
1. Sistem rekaman professional ( Professional Digital Studio Recording )
2. Sistem rekaman rumahan ( Digital Home Recording )
Studio Rekaman Professional
Ini dia model studio rekaman yang banyak banget beredar di dunia perekaman di tanah air !.
Sebuah model studio yang mempunyai peralatan sangat kompleks dengan piranti Rack Processor, seperti Compressor, Limiter, Noise Gate, Pre Amp, dan lainnya, piranti Mixer yang mempunyai banyak Channel, ruang take yang penuh dengan peredam dan sistem akustik yang bagus, hingga kualitas instrumen musik dan microphone serta speaker monitor yang berkelas. Itulah sebabnya di sebut Studio Rekaman Profesional.
external-soundcard-echo-a

External Soundcard Echo
Namun pastinya komplektivitas dari semua elemen tersebut bermuara pada satu titik yang membuat banyak orang merasa “ wah kayaknya aku gak jadi bikin studio rekaman deh “, yaitu biaya yang dibutuhkan “ mahal bung ! “.
Jika diurai satu persatu tentang harga peralatan yang dibutuhkan memang sangat masuk akal kalo studio model ini membutuhkan biaya yang besar. Mari kita berhitung tentang beberapa harga alat yang dibutuhkan untuk membangun studio rekaman profesional ini.
Contoh untuk perangkat musik yang dibutuhkan antara lain gitar listrik, gitar akustik, keyboard, gitar bass, hingga satu set drum dan perkusi. Untuk kebutuhan perangkat instrumen musik ini harga yang harus dibayar kurang lebih Rp. 20 jutaan
digital-console-behringer-300x225
Digital Console Behringer
Selanjutnya adalah perangkat Microphone. Untuk mendapatkan hasil yang berkualitas harga total Microphone yang harus dibayar kurang lebih Rp. 22 jutaan. Harga mahal ini dikarenakan microphone yang dibutuhkan cukup banyak–untuk drum saja minimal 7 buah ( Snare, Hi-Hat, Tom 1, Tom 2, Floor, Overhat kiri, Overhat kanan, dan Kick drum ) serta Microphone vokal.
Masih belum percaya kalo harga untuk Microphone sangat mahal? Ambil contoh Microphone untuk Overhat. Untuk mendapatkan hasil yang berkualitas maka Microphone yang digunakan adalah AKG 414 ( 1 buah harganya 9 juta an ). Belum lagi dengan kebutuhan perangkat elektronik yang digunakan untuk proses rekaman, antara lain Mixer, Rack Processor, dan lainnya. Ditambah lagi untuk buat membangun ruangan studio dengan peredam dan sistem akustik yang mahal. “Waah, pasti pusing tuh mikirin duitnya dari mana..!“.
external-soundcard-media-300x164
External Soundcard Media
Digital Home Recording System
Ini adalah model studio rekaman jaman sekarang! Perkembangan teknologi yang cepat juga merambah ke dunia perekaman. Hal ini memunculkan sistem perekaman digital dengan perangkat yang tidak terlalu kompleks ( “dan pastinya tak terlalu menguras dompet.. “ ), namun mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan studio rekaman profesional.
Studio rekaman model ini menggunakan pendekatan piranti lunak ( Software ) dalam sistemnya. Maksudnya, peralatan-peralatan berharga mahal pada studio rekaman profesional di replace atau diganti dengan Software tersebut. Hal ini memang untuk lebih menekan biaya yang diperlukan dalam membangun studio rekaman.
condenser-microphone-stud-102x300
Condenser microphone studio
flat-speaker-esi-04-300x208
Flat speaker ESI 04
Untuk menekan harga dari efek processor audio seperti Pre Amp, Compressor, Limiter, Noise Gate, Noise Reduction, dan sejenisnya maka dibuatlah Software simulasi untuk perangkat-perangkat tersebut antara lain WizzoVerb, Nomad BlueVerb, Nomad Analog Trackbox, dan masih banyak lagi. Software simulasi untuk perangkat efek prosesor audio ini dikenal dengan nama Plug In.
VST dan Plug In ini bisa bekerja jika terlebih dahulu kita mengaktifkan Software perekaman. Beberapa contoh Software perekaman antara lain Cubase Studio 4, Nuendo 3, Cakewalk Sonar, Adode Audition, Pro Tools, dan lainnya.
Nah dengan Software simulasi tersebut maka kebutuhan untuk Hardware atau perangkat keras akhirnya bisa ditekan. Kebutuhan untuk Hardware pada Digital Home Recording hanyalah seputar perangkat yang memang tidak bisa disimulasi menjadi Software atau perangkat dasar untuk proses perekaman saja. Contohnya adalah Converter AD/DA ( External Soundcard ), Digital Console, Flat Speaker, Condenser Microphone, Headphone dan Keyboard Controller. Harga untuk perangkat-perangkat tersebut hanya berkisar dibawah 10 jutaan saja. “Wow, so cheap isn’t it ?! “.
headphone-phillips-sbc-hd250
Headphone Phillips SBC HD250
digital-home-recording-300x207
Bagan digital home recording
Namun kembali lagi bahwa hasil perekaman pasti ditentukan oleh kualitas dari peralatan yang digunakan. Sehebat-hebatnya Digital Home Recording yang digunakan, kualitas yang diperoleh tidak bisa mengalahkan Studio Rekaman Professional karena faktor dari keaslian perangkat yang digunakan. Contohnya adalah suara rekaman dari drum simulasi, misalnya EZ Drummer, tidak akan bisa mengalahkan suara drum asli dari Studio Rekaman Profesional. Jadi semua dikembalikan kepada kebutuhan masing-masing pemakai.
Selamat membangun studio rekaman yang sesuai dengan kebutuhan anda !.


Alat yang dibutuhkan untuk membuat studio rekaman audio sederhana

Seperti janji saya pada postingan sebelumnya yang berjudul Home recording menjamur!. saat ini saya akan memberi tutorial tentang Alat yang dibutuhkan untuk membuat studio rekaman audio sederhana

Ada beberapa alat kecuali alat-alat instument (alat-alat intsrument seperti drum, guitar, bass, dll) yang dibutuhkan dalam pembuatan home recording, beberapa di antaranya:

1. Sebuah komputer:
Tentu saja kita amat sangat membutuhkan komputer, karena yang saya bahas disini adalah rekaman berbasis digital. Semua mulai dari tunner, pemilihan fx guitar maupun bass, drum, editing, mixing, mastering kita lakukannya dengan bantuan komputer. Oleh karena itu alangkah baiknya bila komputer yang digunakan memiliki spek yang baik. Kenapa? Karena untuk melakukan kegiatan itu semua akan memberatkan kinerja processor, ram, maupun hardisk.

Lalu bagaimana bila tidak mempunyai komputer yang mid-end hingga high-end?? Jangan berkecil hati dulu. Dahulu waktu saya pertama kali belajar recording komputer saya sbb:
Processor: intel celeron p4 1,8 ghz
Ram: SDRAM 256mb
Hardisk: ATA 40 gb
Soundcard: onboard (akan lebih jauh dibahas di poin 2)

Lalu pelan-pelan saya upgrade:
Processor: intel pentium D 3ghz
Ram: ddr2 2gb
Hardisk: SATA 80 gb 7200rpm
Soundcard: Sound Blaster 7.1 (akan lebih jauh dibahas di poin 2)


Lalu sekarang saya memakai
Processor: intel dual core 2,66ghz< Ram: ddr2 2gb Hardisk: SATA 250 gb 7200rpm Soundcard: ESI Juli@ PCC 192khz 24bit (akan lebih jauh dibahas di poin 2) 2. Soundcard / conveter / audio interface Soundcard dalam bahasa indonesia adalah kartu suara. Apa itu? Apa gunanya? Dan bagaimana cara kerjanya? Soundcard adalah suatu komponen yang terdapat dalam PC yang bertugas untuk menunjang fungsi suara dalam PC multimedia. Sound card merupakan periferal yang terhubung ke slot ISA atau PCI pada motherboard, yang memungkinkan komputer untuk memasukkan input, memproses dan menghantarkan data berupa suara. Seperti halnya VGA card, sound card pun memiliki beragam bentuk, macam dan jenis. Fungsi soundcard adalah sebagai synthesizer, sebagai MIDI interface, pengonversi data analog ke digital (misalnya merekam suara dari mikrofon) dan pengkonversi data digital ke bentuk analog (misalnya saat memproduksi suara dari spiker). Dan biasanya terdapat pada komputer-komputer yang bercirikan Multimedia. Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya menggunakan tiga cara, yaitu : 1. Melalui teknologi frequency modulation (FM) atau Sintesa lewat FM adalah cara yang paling efektif untuk menghasilkan suara yang jernih. Suara disimulasikan dengan menggunakan bilangan algoritma untuk menghasilkan sine wave, alias gelombang yang lentur sehingga menghasilkan suara yang mirip suara sumber aslinya. Misalnya, suara denting gitar akan disimulasikan dan hasilnya akan mendekati suara asli. 2. Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan pada chip kartu suara, dan meneruskannya ke spiker. 3. Synthesizing secara fisik berarti suara disimulasikan melalui prosedur programming yang kompleks. Cara Kerja Soundcard yaitu ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter :Konversi digital ke Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker. Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa analog diolah oleh DSP, dalam mode ADC ( Analog Digital Converter : Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan dalam format waveform table atau biasa ditulis Wav(wave) dalam disk atau dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3. sumber: dari berbagai sumber. Untuk lebih jelas silahkan lihat gambar




Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard onboard (onboard = yang menempel pada motherboard)





Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard PCI




Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard USB dan FIREWIRE


Beberapa orang dan sound engineering (sound engineering=operator rekaman / orang yang bekerja untuk merekam audio, memperbaiki audio maupun membuat sebuah jinggle dll) menyebut soundcard dengan nama CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE karena belum tentu sebuah CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE berupa "kartu" yang dipasang di motherboard pada cpu komputer, karena saat ini CONVETER atau AUDIO INTERFACE ada yang berupa box, mixer dan lain-lain (soundcard eksternal).

Tapi saya akan menggunakan kata soundcard untuk mempermudah penjelasan.

Di sebuah soundcard ada beberapa lubang (untuk soundcard onboard maupun multimedia diberi warna yang berbeda untuk membedakannya), lubang-lubang tersebut mempunyai fungsi masing-masing.

Untuk soundcard onboard dan multi media contohnya sound blaster audigy dll banyak sekali kekurangan kekurangannya (untuk belajar mungkin masih bisa dipakai, namun bila ingin serius dan ingin hasil yang lebih memuaskan, tidak disarankan memakai soundcard2 tersebut).
Kekurangan-kekurangannya adalah:
1. Kualitas untuk merekam suara kurang bagus, banyak nya noise yang sudah pasti mengalahkan suara yang ingin anda rekam. biasanya soundcard onboard hanya bisa merekam maksimal 16bit), coba saja dibandingkan dengan soundcard yang memang di tujukan untuk spesialis rekaman yang bisa merekam maksimal 24bit bahkan 32bit!. sample rate? biasa nya soundcard onboard mempunyai sampling rate yang kecil, 44,1Khz, walaupun ada yang lebih seperti 48Khz namun tetap saja soundcard tersebut tidak disarankan untuk dipakai rekaman)

2. Latency, atau beberapa orang menyebutnya delay. walaupun bisa di akali dengan driver ASIO4ALL namun tetap saja masih terasa latencynya.

3. Koneksi masih menggunakan jack 3,5mm Sedangkan instrumen musik pakai jack 1/4 atau kabel XLR atau kabel TRS.walaupun bisa diakali dengan extention, namun belum tentu extention tersebut malah membantu, bisa saja malah membuat hasil rekaman anda semakin tidak bagus.

4. Kualitas AD/DA converter yang tidak di peruntukan untuk rekaman professional

sumber ide untuk menulis kekurangan tersebut dari forum musiktek

Untuk soundcard khusus untuk recording biasa nya mempunyai spek yang berbeda-beda menurut kebutuhan. Jadi menurut saya, hal yang pertama kali anda beli adalah sebuah SOUNDCARD atau CONVETER atau AUDIO INTERFACE sesuai budjet dan kebutuhan. Semakin khz dan bit depth nya besar, akan semakin baik sample / materi yang anda rekam. (untuk soal colour dan lain-lain jangan segan-segan bertanya pada toko alat musik yang anda kunjungi)

Yang dimaksud dengan kebutuhan diatas adalah berapa channel IN PUT dan OUT PUT yang ada butuh kan (misalnya untuk merekam drum anda membutuhkan minimal 8 channel INPUT). Namun menurut saya bila hanya untuk home recording / membuat studio dirumah atau kamar anda, 2 CHANNEL INPUT sudah lebih dari cukup. Untuk drum kita bisa memakai PLUGINS / VSTi seperti Addictive drum, Fxpansion BFD2, dan lain-lain..

3. Speaker monitor
Speaker monitor untuk rekaman / recording sangat berbeda dengan speaker multimedia. speaker multimedia biasanya melebih-lebihkan / mem-boost frequency tertentu. Biasanya speaker-speaker tersebut mem-boost pada low frequency (bass) dan high frequency (treble). Sedangkan untuk rekaman / recording membutuh kan speaker FLAT yang jujur pada frequency alias tidak melebih-lebihkan atau memboost pada frequency tertentu. Untuk mempunyai speaker yang flat mungkin akan memberatkan kantong anda. Cara mengakalinya adalah (walaupun tidak di rekomendasikan untuk tidak menggunakan speaker yang tidak flat)

A. Kenali speaker anda.
Kenali karakter speaker yang anda punya, apakah speaker anda mem-boost low frequency ataupun mem-boost high frequency. Karakter speaker anda, hanya anda yang mengenali dan mengerti. Gunakan feeling dan mulailah mempercayai speaker anda dikit demi sedikit.

B. Sering-sering mendengarkan lagu-lagu referensi anda di speaker yang anda punya.
Karakter speaker anda akan mulai anda hapal seiring dengan waktu. Sering-sering lah mendengarkan lagu-lagu yang telah direkam, dimixing dan dimastering oleh para professional.

C. Kenali karakter ruang kamar anda.
Tidak dipungkiri, studio-studio professional menggunakan tata ruang akustik yang telah di perhitungkan dengan baik. Bass trap, difusser, dan lain-lain akan menghiasi studio-studio mereka. Seperti yang diterang kan diatas, dengan sering-sering mendengarkan lagu referensi anda, anda akan lebih mengenal karakter ruangan anda.

4. Preamp
preamp digunakan untuk meningkatkan gain signal input sebelum masuk ke soundcard. bisa juga digunakan untuk coloring. kalau saya menggunakan preamp untuk mengambil panthom powenya saja. panthom power dibutuh kan bila kita mengunakan mic condensr untuk rekaman.

Gambar diatas merupakan contoh gambar preamp dari behringer "tube ultragain mic200"


Untuk yang belum bisa membeli preamp, kita dapat mengakali dengan mengganti preamp dengan efek / FX stombox yang di bypass. FX yang di bypass / tidak dihidupkan / tidak di on kan bunyi efek nya (misalnya anda mempunyai FX stombox metalzone yang sangat sangar untuk distort, jangan gunakan distort nya, namun cleannya saja, jadi istilahnya hanya "numpang lewat"), akan membantu menaikan gain dari source audio.


Gambar diatas merupakan contoh gambar FX stombox dari BOSS "Metal Zone MT-2"

5. Kabel
Jangan anggap sepele soal kabel. Kabel murahan akan membuat hasil rekaman anda dikalahkan dengan suara noise, dengung dan lain-lain. Belilah kabel yang bagus bila anda ingin hasil rekaman anda terdengar layaknya rekaman professional.

6. Mic untuk vokal
Mic adalah alat yang digunakan untuk menangkap suara atau signal.
Vokal adalah elemen penting dalam suatu lagu. Pendengar akan merasa kecewa apabila dalam suatu lagu yang aransement nya bagus, suara audio instrument bagus, namun suara audio vokal yang tidak bagus. Dan mungkin pendengar tidak akan kembali mendengar lagu anda untuk kedua kali nya karena telanjur kecewa dengan kualitas suara audio vokal di lagu anda.

Mic yang ada saat ini ada beberapa macam yaitu Dynamic, Condenser, dan lain-lain

Untuk memilih dan membeli mic, sesuaikan dengan kebutuhan, karakter dan budget yang anda punya. Bila ingin membeli jangan segan-segan untuk bertanya pada toko musik yang anda kunjungi, tentang karakteristik mic, butuh panthom power atau tidak dan lain-lain.
Tambahan:
-untuk merekam vokal, dianjurkan menggunakan pop filter dan stand mic



Agar suara yang direkam tidak naik turun dikarenakan vokalis band anda menyanyi menjauh dan mendekat antara mulut dan mic.

huh, capek juga yah.... :D
nanti saya akan melunasi hutang saya yang satu lagi, yaitu tentang software yang dibutuhkan untuk rekaman. tapi nanti.... saya harus refreshing dulu :D

oke semoga bermanfaat.
salam.


Home recording menjamur!


Apaan tuh home recording?? Home recording dalam bahasa indonesia adalah rekaman dalam rumah. Dalam hal ini mempunyai artian studio rekaman yang dibangun di dalam rumah/kamar. Entah itu studio sederhana maupun studio yang memang dibangun untuk keperluan audio recording professional.

Di luar negeri, entah amerika, eropa maupun asia, banyak sekali musisi-musisi yang lebih senang merekam materi mereka dalam studio pribadi mereka. Ya walaupun studio pribadi mereka mempunyai alat yang sebanding atau sama dengan studio rekaman professional, tetapi karena studio mereka berada di dalam rumah mereka, maka tetap saja bernama home recording :D.

Dulu, tahun 2009 saya sempat ngobrol dengan mahasiswa indonesia yang kuliah di australia. Dia juga bekerja part time di restoran cepat saji disana. Waktu itu sih saya tidak bertanya macam-macam tentang kehidupannya disana, namun saya sempat berbincang tentang home recording dengan dia.
Disana ia menyewa rumah dengan ketiga kawannya, satu orang indonesia, satu orang jepang dan yang satunya lagi orang asli australia.

Di rumah yang ia sewa, ia juga mempunyai home recording. Namun berbeda dengan home recording yang saya punya, alat-alat yang ia pakai mungkin cukup untuk membangun sebuah studio recording professional di sini.

Saat itu, ia beserta kedua kawannya sedang membangun home recording studio dengan ruangan yang kedap suara. Waktu saya menanyakan alat-alatnya pun saya tercengang!.

Komputer yang ia pakai ber-processor quad core extreme, ram 6gb, hardisk 2terabyte. Wah saya tidak bisa membayangkan bagaimana cepatnya komputer tersebut :). Mungkin itu komputer sudah bisa terbang mungkin yah :D.

Yang sempat ia bilang, disana ia mempunyai alat lengkap, namun drum ia pakai adalah drum electric (seperti midi controller yang berbentuk drum) yang ia sambungkan ke midi in di soundcard. Software drum yang ia pakai adalah bfd2 + expansion nya pack nya.

Ia juga mempunyai rack yang berisi exiter, compressor dan equalizer. Perekaman guitar dan bass dilakukan dengan sistem todong, head ampli memakai orange, namun saya belum sempat bertanya aplifier, FX, preamp dan soundcard apa yang ia pakai.

Wah.. Jadi kemana-mana saya ngomong nya, oke kembali lagi pada pembahasan :D.

Dulu sekali saat jaman batu... (memang nya sudah ada yah rekaman saat itu?? Hhe saya hanya bercanda :D). dahulu, perekaman hanya bisa dilakukan di studio besar dengan alat-alat yang harganya selangit. Bayangkan, semua dilakukan secara analog! Suara yang ingin direkam harus melalui banyak alat analog sebelum direkam di sebuah roll pita. Makanya operator/sound engineering jaman dahulu jarang sekali yang gondrong, kenapa? Karena mereka takut rambut nya tersangkut masuk kedalam roll pita magnet rekaman :D, bercanda lagi :).

Namun kini seorang musisi dapat dengan mudah merekam materi mereka di rumah, bahkan kamar tidur mereka. Bersyukur lah saat ini musisi di mudahkan dengan ada nya kemajuan tekhnologi dan informasi. Alat-alat recording/rekaman yang dijual dengan harga terjangkau dan software-sofware yang mudah di dapat, membuat banyak musisi lebih suka merekam materi nya sendiri tanpa harus menyewa studio professional yang tentunya sangat mahal.

Untuk membuat home recording, sebenarnya kita tidak perlu alat yang mewah/mahal. Tapi ya "duit tidak pernah berbohong" semakin mahal alat semakin baik juga hasil nya, namun tentu nya harus didukung oleh sound engineering/operator yang handal pula.

Selain alat instrument seperti gitar dan bass, kita memerlukan beberapa "alat perang" untuk melakukan perekaman. Sebuah komputer dengan spek yang baik sangat diperlukan untuk melakukan perekaman.

Tidak hanya itu, kita juga memerlukan soundcard/audio interface untuk mengubah signal analog menjadi digital, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sebaiknya menambahkan preamp sebelum masuk ke soundcard

Nanti saya janji akan membahas alat-alat yang dibutuhkan untuk keperluan recording.

Software pun juga turut andil dalam 'perang' ini. Software DAW atau digital audio workstation pun perlu anda pelajari, awal saya belajar recording memakai software cool edit, namun saat itu saya tidak memakainya untuk recording/rekaman, hanya untuk mengedit lagu band saya yang sudah jadi. Lalu diteruskan memakai nuendo 2, saat itu saya mulai belajar rekaman. Setelah itu saya di pinjamkan teman software dari steinberg juga, yaitu nuendo 3. Sangat lama juga saya memakai software itu. Lalu berubah memakai steinberg cubase 4. Dan saat ini saya memakai cubase 5 keluaran AiR.

Untuk drum, anda tidak perlu membeli sebuah drum yang harga nya luar biasa mahal. Anda hanya perlu sebuah software drum seperti EZdrummer, Addictive Drum, FXpansion BFD & BFD2 dan software2 sejenis.

Untuk guitar dan bass pun anda tidak memerlukan FX, head ampli, amplifier hingga mic untuk menodong amplifier nya. Anda hanya membutuhkan software-software virtual untuk keperluan tersebut. Seperti guitarrig 3, guitarrig 4, amplitube 2, amplitube 3, amplitube metal, ampeg svx dan software-software sejenis.

Bila anda ingin menambahkan shyntsizer, piano, biola dan lain-lain, anda dapat menggunakan software sequence seperti Fruity Loop / FL studio.

Nanti saya juga akan membahas lebih lanjut tentang software-software tersebut beserta memberi link untuk mendownload-nya.

Dan yang paling penting adalah sang OPERATOR/SOUND ENGINEERING. Akan sia-sia bila mempunyai alat yang mahal dan canggih dengan software-software lengkap terinstal di komputer anda apabila anda sendiri malas untuk belajar menjadi OPERATOR/SOUND ENGINEERING.

Berapa modal saya belajar membuat home recording??
Sebesar Rp.0,-
Yup saya tidak mengeluarkan uang untuk belajar membuat home recording, tapi ingat hanya "belajar".

Yang saya gunakan hanya alat-alat yang ada pada saat itu.

Sebuah komputer yang terkoneksi internet (internetnya hanya untuk mendownload software-software yang diperlukan) sebuah gitar beserta jack-nya yang saya pinjam dari teman saya. Dan headset usang bekas mp3 player saya untuk take vokal (di headset nya ada mic juga). Dan yang terakhir adalah FX stombox (mobil-mobilan) sebagai pengganti preamp), itu juga saya pinjam dari teman saya.

Komputernya pun hanya mempunyai spek pas-pas an.
Processor: celeron 1,8ghz
Ram ddr1: 256mb
HDD: 40gb
Dan soundcard onboard yang menempel di motherboard.

Tapi setelah sekian lama belajar, dikit demi sedikit saya upgrade komputer saya (bukan karena home recording, tapi memang sudah waktunya mengganti komputer usang tersebut).

Hingga akhirnya kini saya memakai komputer dengan spek:
Processor: intel dual core 2,6ghz
Ram ddr2: 2gb
HDD SATA 7200rpm: 250gb

Dan juga memakai:
Audio interface: ESI JULI@ 24bit 192kHZ PCI
Preamp: behringer mic 100
Mic: behringer C1
Speaker monitor: behringer ms16

Alat-alat yang sekarang saya gunakan masih kurang yah? Hhe... Maklum mahasiswa :D.
Tapi saya merasa dengan alat itu pun sudah cukup untuk membuat sebuah album.

Beberapa studio home recording yang disewakan (yang saya tahu):
-ASH TO ASH STUDIO (studio yang saya bangun sendiri)
-SOUND OF MONGKEY (studio yang dibangun oleh lamlam dari band "closehead")
-AMPLOP RECORD (studio yang dibangun oleh bonar dari band "hidden message")
-dan masih banyak lagi!!

Contoh dari lagu yang di buat di studio home recording??
-Seluruh lagu yang terdapat di album ADVENTURE AILEN - DRAWING THE LINES
-Seluruh lagu dari band closehead pada split album discopunkhead
-Lagu heart of pop dari closehead
-Lagu-lagu unrelease dari closehead seperti melawan waktu dan lain
-Lagu-lagu dari hidden message
-dan masih banyak lagi!!!
[saya memberi tahu banyak lagu dari closehead karna saya sangat ngfans dengan mereka, hhe]


huh.. lelah juga nulisnya... Mungkin nanti saya teruskan di posting selanjutnya.

Di akhir kata, bila anda ingin belajar membuat home recording, jangan berkecil hati karena anda belum mempunyai alat-alat yang mewah, belajar dari nol akan lebih bermakna bila nanti anda sudah berhasil :D.

Salam.
Distorsi.net, membahas tentang Sound Engineering dan Audio Recording


Genesia band - Hanya Untuk Mu

Genesia - Hanya Untuk mu Slideshow: Geger’s trip to Medan, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Medan slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.


Cara Buat Band Kamu Terkenal!

Kalau kamu punya sebuah band dan kamu mau band mu menjadi sukses. Ini adalah beberapa cara untuk membuat band mu menjadi terkenal:

1. Kamu dan teman band mu harus mempunyai visi dan misi yang sama, kepercayaan diri, niat yang kuat dan imajinasi. Kamu harus bisa membuat bayangan akan menjadi seperti apa band kamu.

2. Tulis sendiri lagu-lagumu. Kalau kamu baru memulai sebuah band, untuk awalnya cobalah meng-cover lagu orang lain yang kamu dan teman band mu suka. Hal itu akan membuat ‘cetakan’ di band kamu, akan jenis musik apa yang kamu bisa kuasai. Setelah beberapa bulan meng-cover lagu orang lain, coba kamu tulis lagu kamu sendiri.

3. Ciptakan ciri khas band kamu sendiri. Yang dilihat orang dari sebuah band selain musik, penampilan para personil band itu dan aksi di panggung juga sangat dilihat. Ciptakan sendiri trademark band kamu agar mudah dikenali oleh orang-orang.

4. Buat nama band yang mencerminkan band kamu. Bisa yang simpel, unik tapi tetap menggambarkan band kamu.

5. Mulai bermain di acara-acara band yang kecil. Untuk bisa memupuk kepercayaan dirimu, biasakan bermain di panggung-panggung kecil agar tidak grogi ketika mulai bermain di panggung besar.

6. Bikin demo. Apabila sudah terkumpul beberapa lagu ciptaan kamu sendiri, bikin demo. Rekam lagu kamu di studio rekaman (yang sekarang ini banyak sekali studio rekaman yang terjangkau) dan promosikan sendiri band kamu dengan cara berikan demo kamu ke radio-radio lokal. Atau sebar lagu kamu di internet.

7. Promosikan band kamu. Sekarang ini, internet adalah salah satu wadah promosi yang tercepat. Buat website official atau bikin account band kamu di situs jejaringan sosial seperti Facebook dan Myspace (didalam situs ini kamu bisa memasukkan lagu demo kamu).

8. Cari manajer yang handal. Manajer memegang peranan penting untuk membuat band mu menjadi terkenal. Karena manajer adalah orang yang bisa mengatur semua aktivitas band kamu. Jadi, carilah manajer yang cekatan dan yang pintar ’menjual’ band mu.

Selamat mencoba!


Membuat Rekaman Audo di Macbook Pro

Nah, disini kita akan nge-bahas tekhnik rekaman yg paling simple dengan menggunakan sebuah Macbook, dan saya sangat me-rekomendasikan kamu yang mempunyai budget lebih untuk menggunakan MacBook Pro, karena laptop ini terkenal dengan kesetabilan dan kinerjanya yg mantap.

Image

Ok, pertama yg kita perlukan adalah:


  • 1 unit MacBook Pro, yang saya gunakan disini adalah Macbook Pro last-gen Intel 2.4 Giga Core2Duo dengan Ram 2 giga.
  • 1 unit Audio Interface, ini banyak tipenya, yang saya rekomen untuk membuat rekaman disini adalah Apogee “duet”, alat ini sangat simple dan sangat powerful dengan menggunakan Firewire sebagai koneksi ke MacBook Pro’nya. Apogee Duet adalah sebuah Award Winning Portable Audio Interface yang dapat menghasilkan kualitas suara yang luar biasa, alat ini dibuat oleh Apogee Elektronik. Alat ini mempunyai kemampuan ber-interaksi langsung ke beberapa software, seperti: Apple's Logic Pro, Soundtrack Pro, GarageBand, dan Cubase ato Nuendo. Duet telah terbukti dapat memberdayakan kamu untuk membuat sebuah rekaman yang profesional dan yang paling terpenting adalah sangat efisien dalam penggunaannya. Dengan duet, kamu dapat dengan mudah menyambungkan gitar, keyboard dan microphones dalam merekam musik, Duet sangat simple dan kecil, sehingga kamu dapat membawanya kemanapun anda ingin untuk membuat musik.
  • 1 unit Headphones, pilih yang cukup memadai, tidak perlu yang terlalu Hi-End, tapi paling tidak cukup “flat” [frekuensi] sinyalnya, maksudnya adalah, supaya kamu dapat mendengarkan sampel suara yang terekam dan siap untuk di edit akan terdengar lebih natural [tidak membohongin kuping] kita disaat proses editing nanti. Saya rekomen disini adalah, Equation AudioRP-10s, RP-10s adalah headphone berkelas semipro yang sangat terjangkau harganya tanpa mengorbankan kualitas. Dibangun dengan 50mm transducers, RP-10s akan memberikan kinerja yang sangat baik, menghasilkan artikulasi yg besar, penuh spektrum reproduksi dari berbagai sumber suara dan bagus balance-nya. Sangat cocok buat nge-mixing home recording dan demo recording.
  • 1 unit Midi Controller, yg saya rekomen disini M-Audio Oxygen 8 V2 – 25 keys USB midi controller, sangat simple dan compact. Jika anda ingin mengisi musik anda dengan nada-nada PianoSynth atau Drum Beat, alat ini sangat diperlukan yang Nantinya bisa di hubungkan dengan Virtual Instrument di dalam software yang kamu gunakan dalam merekam musik.
  • Software buat produksi musik anda, yg saya rekomen disini menggunakan software dariSteinberg, yaitu Cubase 4. Dengan software ini, kamu bisa merekammixing, danmastering dalam 1 paket.


Semua alat-alat di atas akan terkoneksi dengan MacBook Pro anda, bagi kamu yang sudah familiar dengat tehnik rekaman, mungkin tidak asing lagi dengan list alat2 diatas.


Image

Gambar diatas adalah contoh koneksi Audio skematik di MacBook Pro.
Cara kerjanya cukup simpel, pilih dan Install salah satu aplikasi yang khusus untuk produksi music, bisa Logic, Cubase, ato dengan menggunakan Garageband jg sudah cukup. Saya akan memberikan contoh rekaman gitar dan vokal pada program Cubase.

Image

Pertama, bukalah project baru pada Cubase anda, lalu buatlah 2 tracks Mono channel, berikan judul pada tracknya, misalnya track 1 (gitar) dan track 2 itu (vokal), cukup simpel, kita disini hanya menggunakan 2 track saja. Nantinya 1 buat guitar dan 1 lagi buat vokalnya.

Langkah berikutnya adalah, sambungkan gitar anda ke Audio Interface pada Apogee Duet di channel 1, dengan Jack biasa, kemudian, ganti channel input ke input 1 pada track guitar yang ada di Cubase anda. Nyalakan Monitor recordingnya di channel tersebut. Mulailah merekam dengan menekan tombol "rec" di Cubase-nya, jika anda ingin menggunakan metronome, nyalakan Click yang berada pada Transport Bar dan sesuaikan tempo BPM nya di Cubase-nya.Tempo BPM tergantung dari lagu yg anda ciptakan, cepet ato lambatnya kamu-lah yang menentukan. Standard setting default-nya adalah 120bpm.

Mulailah merekam gitar kamu, saya sarankan merekam basicnya dulu, nantinya masih bisa di edit ato di record ulang, setelah selesai, dengarkan hasilnya terlebih dulu. Kalo kamu sudah merasa pas dengan basic rhytm gitarnya, kita lanjut dengan merekam vokalnya.

Cabutlah koneksi gitar kamu pada Apogee Duet’nya, dan ganti dengan microphone, jika microphone kamu menggunakan jack biasa, langsung aja konek ke channel 1 pada Apogee Duet’nya. Sama seperti merekam gitar, gantilah Input pada track (vokal) menjadi channel 1. Matikan monitor pada track (guitar) dan nyalakan monitor pada track (vokal). Mulailah merekam vokal kamu - satu demi satu, sesuai dengan lagu yg sudah kamu buat.

Setelah selesai, matikan monitor di track (vokal), dan playback hasilnya. Jika kamu sudah puas, mulailah masuk ke proses Mixing.

Buka Mixer window dengan menggunakan tombol F3. Disitu nanti kamu akan melihat channel gitar dan vokalnya, kemudian, playback lagunya, dan mulailah menaikan dan menurunkan level-slidersesuai dengan selera-mu.

Yg pasti Vokalharus lebih di depan, karena latihan ini kita hanya menggunakan 2 track saja. Jadi simpel banget. Kamu hanya focus ke 2 channel tersebut. Setelah kamu puas, tinggal di Mixdownke Audio file. Tinggal klik File, lalu pilih Export - Audio Mixdown, jadikan lagu kamu ke format wav, (format audio yg paling umum). Done...!

Sekarang, drag file yang baru kamu rekam tadi ke iTunes atau convert ke mp3. Ini hanya contoh yg paling simpel buat ngerekam musik-mu.
Dengan MacBook Pro, kamu bisa merekam Demo live, Demo tracks, bahkan kamu bisa langsung melakukan Mixing, Mastering, dan nge”bakar” hasilnya ke CD ato Audio File Format pada umumnya. Dengan MacBook Pro, kamu tidak perlu khawatir akan latency, karena MacBook Pro dikenal sangat stabil dan sangat powerful kinerja Audio Core-nya, jadi jangan takut ada delay dan latency pada saat sesi merekam.

Hal penting yang cukup riskan kalo kamu mau merekam dengan Instrumen ato Microphone, jangan langsung di sambungkan ke Audio-In bawa-an dari MacBook Pro-nya, disarankan akan lebih baik kamu menggunakan Audio Interface, seperti yang saya bahas di bagian awal. Karena dapat mengakibatkan Logicboard pada MacBook Pro anda rusak.

Anda tertantang untuk membuat demo ato musik sendiri..?, menggunakan MacBook Pro adalah rekomendasi untuk semua musisi baik yang sudah tingkat Mahir atau yang masih belajar.

0

HOME RECORDING ATAU REKAMAN DI RUMAH

Rekaman di rumah atau Home Recording


Apa aja yang kamu butuhkan ????

Sound card

Selain processor, ram dan harddisk, sound card merupakan elemen yang paling penting pada rekaman berbasis komputer karena kualitas suara yang akan dihasilkan sangat ditentukan oleh sound card ini. Sound card atau biasa juga disebut audio converter terbagi menjadi beberapa bentuk yaitu, onboard, PCI, USB dan firewire. Sound card dengan koneksi USB maupun firewire pada mulanya ditujukan buat para pengguna laptop, tetapi saat ini udah ga dihiraukan lagi mau pake laptop atau komputer dekstop biasa terserah, gak ada masalah, bebas. Hal yang harus diperhatikan dalam memilih sound card yaitu resolusi dan sample rate-nya, misalkan 16bit/44.1KHz, 24bit/96KHz, 24bit/192KHz dll. Apa itu? Saya ga akan membahas lebih jauh disini, singkatnya semakin besar resolusi maupun sample rate-nya kualitas suara yang dihasilkan akan semakin baik walaupun pada akhirnya lagu akan di-burn ke CD yang hanya memiliki resolusi 16bit/44.1KHz. Lalu jumlah input maupun outputnya, semakin banyak jumlah inputnya maka semakin banyak instrumen / sumber suara yang dapat kamu rekam secara bersamaan pada satu waktu, misalkan buat merekam drum dibutuhkan 8 input sehingga snare, tom, floor, kick, crash, chinese, ride, hihat dll dapat direkam secara bersamaan dengan masing-masing track yang terpisah. Tetapi, apabila hanya ingin merekam gitar, bass, vokal atau keyboard secara overdub (satu-persatu / dalam waktu yang ga bersamaan) maka cukup menggunakan sound card yang memiliki 2 input. Selain itu, biasanya sound card juga memiliki fasilitas koneksi yang berbagai macam seperti digital I/O S/PDIF, AES-EBU, MIDI dll. Contoh sound card khusus audio yang biasa dipakai buat keperluan rekaman yaitu ESI, M-Audio, Echo, E-Mu dll.


Software-software musik memerlukan driver sound card tertentu agar dapat berfungsi secara optimal. Beberapa macam driver tersebut yaitu:

a. ASIO (dipakai pada Tracktion, Cubase, Nuendo, Logic, Guitar Rig dll), 2. MME (Cooledit, Cakewalk, Cegas, Winamp, dll),

b. WDM (Sonar, Power DVD, dll)

c. GSIF (Gigastudio 2.42 atau diatasnya)

ASIO merupakan driver yang dikembangkan oleh Steinberg dan paling banyak dipakai oleh software-software populer saat ini. Pada sound card onboard, SB Live dan sound card sejenisnya ga memiliki driver ASIO sehingga akan menghasilkan “latency” yang sangat tinggi pada saat melakukan perekaman. Latency adalah jeda atau keterlambatan sinyal yang terdengar (output) pada saat perekaman (input) dilakukan, biasanya dalam satuan milidetik. Jadi misalkan kamu teriak “Aaa” sekarang, maka beberapa milidetik kemudian baru terdengar “Aaa” di speaker / headphone kamu. Kalo hanya 1 hingga 5 milidetik sih ga masalah, tapi kalo 400 sampai 1000 milidetik apakah dibilang ga bermasalah?!! Tapi jangan khawatir, saat ini udah ada driver ASIO yang dapat dipakai pada sound card biasa tersebut, namanya ASIO4ALL. Driver ini dapat didownload secara cuma-cuma di www.Asio4All.com.


Komputer

1 unit komputer minimal Pentium III atau AMD Duron 1,2GHz, Ram 256 MB, Harddisk dan CDRW. Sebenarnya spesifikasi di atas lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan dari software perekaman yang akan dipakai karena tiap-tiap software membutuhkan spesifikasi minimal yang berbeda-beda.


Microphone

Microphone dipakai buat merekam vokal maupun instrumen yang menggunakan teknik miking (teknik miking biasa disebut dengan teknik todong). Contohnya miking speaker ampli gitar atau bass, miking gitar akustik dll. Pada Sound card onboard biasanya udah tersedia mic input.

Software

Software perekaman terbagi menjadi dua jenis yaitu software original edition dan pirated edition, eits.. maksud saya multitracking dan mastering software. Software multitrack adalah program yang dapat merekam dan menjalankan beberapa track sekaligus maupun merekam sumber suara secara overdub (satu-persatu) buat disusun menjadi satu komposisi lagu. Pada software ini jugalah pekerjaan editing, mixing mupun penambahan efek dilakukan. Contoh software jenis ini yaitu Cubase, Tracktion, Cool Edit, Cakewalk dll. Kalo belum bersedia beli versi original dan ga ingin membeli yang bajakan maka program-program seperti Audacity, Kristal, Luna Free dll dapat di-download dari internet dengan free. Selain itu, kalo kamu membeli sound card yang khusus audio biasanya udah disertakan sotware multitrack yang cukup bagus dan udah sangat memadai buat melakukan proses perekaman. Oh iya… efek-efek plugins DirectX maupun VST saat ini udah banyak tersedia secara free di internet.


Software mastering adalah program yang dipakai buat memproses hasil mixing stereo (2 track L/R) sehingga lagu menjadi layak dengar dan memiliki kualitas maupun kekerasan suara yang setara secara komersil. Lagu hasil mastering inilah yang biasa kamu dengar pada kaset maupun cd komersil dan disebarluaskan. Contoh software tersebut adalah WaveLab dan Sound Forge kalo yang freeware-nya Wavosour, Soundengine dll.



Preamp

Preamp dipakai buat memperkuat sinyal, baik sinyal yang datang dari microphone ataupun dari instrument. Gitar maupun bass listrik ga dapat direkam secara langsung (direct) karena instrument tersebut memiliki impendansi yang ga sesuai pada sound card. Sinyal yang didapat akan terkesan kurus dan pecah. Caranya yaitu output gitar masuk ke input preamp lalu output preamp ke input sound card. Mixer juga memiliki fungsi sebagai preamp selain itu DI Box juga dapat dipakai sebagai pengganti preamp.


Speaker dan Headphone

Speaker dipakai buat mendengar proses dan hasil rekaman. Monitor speaker yang baik harusnya speaker yang memang didesain khusus buat keperluan recording dan memiliki karakter yang relatif flat (contoh: Genelec, M-Audio, ESI, dll). Perbedaannya dengan speaker biasa yaitu respon frekuensinya yang merata dari 50 Hz – 20 KHz. Speaker biasa umumnya melebih-lebihkan frekuensi-frekunsi tertentu sehingga suara yang dihasilkan terkesan lebih bagus dari suara aslinya, sehingga apabila suara yang dihasilkan udah terdengar baik pada speaker tersebut belum tentu baik bila didengarkan pada speaker yang lain.


Headphone dipakai pada saat merekam vokal maupun instrumen musik yang menggunakan teknik miking agar suara dari speaker utama ga ikut terekam apabila tempat merekam dan alat perekam (komputer) berada pada satu ruangan. Selain itu, headphone juga sangat membantu dalam melakukan proses mixing terutama buat mendengar hiss, nafas sang vokalis buat di-edit lebih lanjut.


Kabel Jack

Sepertinya gak perlu dijelaskan fungsi dari kabel ini, yang jelas usahakan mendapatkan kabel kualitas terbaik karena kualitas sinyal ditentukan oleh kualitas kabel ini.


Getting Started with Onboard Sound card

OK! Saya anggap kamu udah punya atau pinjam semua peralatan yang dibutuhkan mulai dari komputer hingga perkabelan lalu software yang terpilihpun udah terinstall di komputer. Disini akan dibahas sedikit bagaimana cara setting semua peralatannya hingga kamu dapat langsung rekaman di rumah... di rumah!


Gambar di atas merupakan skema perekaman berbasis komputer yang paling sederhana. Sebagai contoh, kamu gunakan sound card onboard yang biasanya terdapat tiga colokan yaitu mic input (mono), Line input (stereo) dan Speaker output (stereo) semua berukuran 1/8”. Karena kabel jack instrumen standar ukurannya ¼”, maka kamu harus memiliki koverter ¼” ke 1/8”, harganya murah palingan 3500 perak! Udah punya? Ok kamu lanjut..


Pertama-tama colokkan kabel stereo dari output sound card ke speaker… sepertinya udah. Lalu colokkan kabel mic ke input preamp atau dapat langsung ke mic input sound card kalo kamu belum memiliki preamp. Coba di test dengan berbicara bebas di mic. Kalo belum ada suara yang terdengar dari speaker, setting dulu di control panel windows-nya yaitu pada start menu windows klik control panel, pilih “Sounds and Audio Devices” pada “sound playback” dan “voice playback”setting default-nya ke output sound card, pada “sound recording” dan “voice recording” setting default-nya ke input sound card. Harusnya ada suara, kalo belum periksa perkabelan dan pastinyakan ga ada input maupun output sound card yang di-mute!


Gitar atau Bass di colokkan ke input preamp / mixer lalu dari outputnya colok ke mic input sound card. Kalo ga memiliki preamp / mixer, dapat juga menggunakan efek gitar dekstop seperti behringer v-amp, line 6 POD dll atau DI box yang dihubungkan ke line input sound card. Kalo belom punya juga maka ga ada cara lain selain menodong speaker ampli gitar / bass dengan menggunakan mic. Caranya sederhana, kamu tinggal dekatkan ujung mic ke permukaan speaker ampli gitar / bass (ga sampai menyentuh) dan cari suara terbaiknya dengan cara mengatur posisi penempatan mic, dapat tepat ditengah-tengah, miring beberapa derajat, dijauh-dekatkan dari permukaan speaker ampli tersebut, terserah pokoknya cari posisi terbaik, lalu atur volume mic input, atur juga volume ampli gitar dan usahakan mic tersebut ga bergerak. Stereo output keyboard dapat langsung dicolokkan ke line input sound card, kalo keyboard sih jangan di todong pake mic!


Yah semua udah beres, sekarang tinggal coba rekaman pake software multitrack yang terpilih. Sebelumnya sesuaikan dulu input maupun output sound cardnya pada preference atau option software tersebut. Sediakan juga space harddisk sebanyak mungkin karena pekerjaan ini akan memakai banyak memori. Saya harap semua udah bekerja dengan baik. Fyuh.. selesai, selamat belajar rekaman…


Truss…. bagaimana dengan drum!? Hah drum! Hmmm… oh iya drum! Ruangan ga memungkinkan buat merekam drum atau malah ga dapat maen drum, yeah sebenernya ini yang paling menyenangkan. Software-software seperti FruityLoops, BFD maupun Reason dapat membantu kamu dalam pembuatan drum virtual. Kalo gak punya kedua software mahal tersebut dan gak mau pake bajakan, cari di internet banyak software-software yang dapat membuat drum virtual, dapat di download dan lagi-lagi free! Yup.. drum virtual, sangat mudah dan dalam sekejap kamu akan menjadi drummer paling jago di dunia! Caranya tinggal buat pattern drum pada software tersebut dan export dalam bentuk WAV lalu import ke track pada software multitrack kamu, so… kamu udah punya track drum, tinggal isi track bass, gitar dan instrumen lainnya hingga ke track vokal. Beres!


habis membaca tulisan ini dan jadi tertarik merekam di rumah muncul sebuah pertanyaan!? Kira-kira berapa budget yang harus disediain ya? OK mari kamu bahas. Komputer berharga Rp 2juta – Rp 10juta, sound card Rp 0 (onboard) – Rp 8juta, software Rp 0 – Rp 6juta, microphone Rp 10ribu – 4juta, speaker / headphone Rp 50ribu – 10juta, Preamp / mixer Rp 500ribu – 5juta dan Kabel Rp 20ribu – Rp 500ribu. Hmmm… harga-harga maksimal diatas hanya saya tulis hingga peralatan kelas menengah lho! Ga kebayang harga kelas atasnya berapa!? Karena tujuannya saat ini baru coba-coba jadi kamu hitung semua harga minimalnya. Rp 2juta + Rp 0 + Rp 0 + Rp 10ribu + Rp 50ribu + Rp 500ribu + 20ribu = 2,58juta. Kalo udah punya komputer, belum niat pake preamp dan speaker juga udah ada, paling butuh duit buat beli kabel doang, alat-alat band dapat minjem! Harga-harga diatas ga menentukan kualitas dari rekaman kamu yang penting niat dan kesabaran!
http://produser-eksekutif.blogspot.com/2008/10/home-recording-atau-rekaman-di-rumah.html
Read more
1

Tips Membuat Home Recording

belakangan ini sudah banyak musisi2 yang ingin belajar dunia recording,dari kalangan siswa,mahasiswa,hingga umum
dengan bermodalkan sebuah komputer dan instrumen seperti gitar / bass,kita sudah bisa membuat home recording sederhana.
berikut tips untuk membuat home recording :

1.Komputer
komputer yang digunakan tidak harus high end,komputer low end jg bisa,seperti awal waktu saya belajar dunia recording
komputer yg saya gunakan sbb :
-Intel Celeron 2.0ghz
-RAM 512 MB
-HD 80 GB
-Sound Card Onboard
dengan komputer seperti ini kita bisa melakukan recording dengan sederhana,tetapi ini tidak terlalu cukup untuk menambahkan
efek plugin yg dibutuhkan,hanya sekedar rekam dan plugin "yang tidak berlebihan".
maka dari itu saya membeli komputer lagi dengan spek:
-AMD Athlon x2
-RAM 2 GB
-HD 320 GB
-Sound Card Onboard
dengan ini kita tidak hanya merekam saja,untuk mixing dan mastering dengan menyelipkan berbagai plugin,sudah OKE!! :)

2.DAW ( Digital Audio Workstation )
yaitu software untuk melakukan recording seperti :
- Nuendo
- Cubase
- Pro Tools
- Adobe Audition
- dll.
saya sendiri memakai Nuendo,karena mudah di cerna bagi saya dan tampilan yang menarik.

3.Instrument
seperti gitar,bass,keyboard,dan microphone

4.Speaker Monitor Flat
untuk memonitor hasil dari rekaman kita,jika tidak ada speaker flat,gunakan Headphone yang berkualitas

jika bagian 1 - 4 sudah anda siapkan,mari kita lanjut ke tahap berikut.... -->


sepertinya bagian ini harus di beri judul berbeda tetapi saya satukan saja biar ga ribet,,,, maaf sebelumnya ya :)

banyak pertanyaan2 yg sering terjadi dikalangan para musisi yang baru memulai dunia recording digital,seperti :

- Bagaimana menghilangkan noise yang berlebihan?
- Tidak puas dengan SoundCard Onboard pada komputer?
- Bagaimana cara record drum dengan chanel yang terpisah-pisah?
- gmana?? terus ?? apa ?? hehe...

mari kita bahas satu per satu..

menghilangkan noise
- Yang paling utama adalah memasang arde listrik / ground,karena dengan ini noise akan berkurang
- Lalu liat dari instrument,cari instrument yang tidak banyak noise nya
- Jack dan kabel pun sama, jika membeli kabel dan jack murah akan menghasilkan noise
- Monitor CRT ( tabung ) menimbulkan noise
- Soundcard onboard pada komputer pun menimbulkan noise.*
- Atau kita bisa memakai "Restoration -> DeNoiser" pada Insert di Nuendo,untuk menghilangkan noise

Soundcard / Converter
soundcard onboard pada komputer menimbulkan noise,dan kebanyakan musisi2 membeli soundcard USB
ada beberapa jenis tipe dan merk yang berbeda,seperti :
- M Audio Fast Track
- Presonus
- Tascam
- Dll
dari produk2 diatas memiliki tipe,chanel input dan output (I/O) yang beragam, jika untuk home recording
2 chanel I/O sudah cukup,tetapi untuk merekam drum atau kebutuhan studio recording harus mempunyai min 8 chanel I/O.

Bagaimana cara merekam drum dengan chanel yang terpisah
seperti yang sudah di jelaskan di atas,untuk kebutuhan record drum atau studio di butuhkan soundcard / converter
min 8 chanel. untuk kebutuhan live recording ( full band ) di butuhkan sekiranya 16 Chanel I/O.
tapi ini semua sesuai kebutuhan kalian masing2.

jika masih bingung,berikut saya lampirkan gambar2nya...






Speaker Monitor Flat










 converter USB 2 Chanel











 Converter USB 16 Chanel






Read more
0

Geger Radio



Read more
0

Membangun Sendiri Radio Internet

Mengiringi pengumuman tentang Radio IlmuKomputer.Com di milis-milis, banyak yang menanyakan ke saya tentang teknik membangun radio internet atau radio online. Sebenarnya caranya sangat mudah dan tidak memakan banyak waktu atau uang ;) . Persyaratannya juga hanya komputer dan koneksi internet untuk infrastruktur, serta Winamp, Shoutcast, dan Shoutcast DSP Plugin untuk softwarenya. Ketiga software tersebut bisa kita dapatkan secara gratis di Internet (freeware) untuk versi Linux maupun Windows. Dengan itu kita bisa jadi broadcaster yang menyiarkan content radio sesuai dengan yang kita inginkan ke seluruh dunia maya. Tertarik? Mari kita bahas bahas secara bertahap bagaimana membuat radio internet ini.

1. Download software yang diperlukan:
2. Install dan jalankan Shoutcast Server di komputer yang ingin kita jadikan server. Untuk instalasi di Linux cukup ekstrak file “shoutcast-1-9-5-linux-glibc6.tar.tar” dan jalankan file “sc_serv”. Tidak perlu menjadi root untuk menjalankannya.
 
 
3. Install Winamp dan Shoutcast DSP Plugin di komputer tempat kita akan mengalirkan content radio (mp3 music, dsb) ke Shoutcast Server.
4. Jalankan Winamp, kemudian klik kanan dan pilih “Options” -> “Preferences”.
5. Klik DSP/Effect di bagian Plug-ins dan pilih Nullsoft SHOUTcast Source DSP. Kemudian akan muncul satu window SHOUTcast Source dengan menu “Main”, “Output”, “Encoder”, “Input”.
  winamp-shoutcastdsp.jpg
6. Pilih “Output” dan klik “Connect” untuk konek ke Shoutcast server, sebelumnya perlu diperhatikan beberapa hal di bawah:
  • Cek “Address” apakah sudah sesuai dengan server anda. Pilih “localhost” apabila anda install server di tempat anda menginstall Winamp dan DSP Plugin.
  • Password default adalah “Changeme” (tanpa tanda kutip). Anda dapat mengubah setting password ini di “sc_serv.ini” atau “sc_serv.conf” yang terletak satu direktori dengan Shoutcast Server. (C:\Program Files\SHOUTcast\ untuk versi Windows)
 winamp-shoutcastdsp2.jpg winamp-shoutcastdsp3.jpg
7. Sekarang tinggal alirkan saja content (music, sound, dsb) ke Shoutcast Server. Caranya mudah, letakkan file mp3 di Winamp dan tekan tanda play, maka music anda akan ter-broadcast ke seluruh dunia maya.
winamp-shoutcastdsp5.jpg
8. Cek dengan menjalankan Winamp dari komputer lain dan klik kanan pilih “Play” -> “URL” dan masukkan http://serveranda:8000. Ganti “serveranda” dengan nama domain atau IP address dimana Shoutcast server diinstal dan dijalankan.
winampradio-playurl.jpg winampradio-openurl.jpg
9. Pertanyaan lain yang muncul, bagaimana kalau kita ingin mengalirkan suara kita secara live? Siapkan microphone dan masukkan kabel microphone ke soundcard PC anda. Kemudian kembali ke Winamp anda, pada SHOUTcast source, pilih “Input”, kemudian ubah “Input device” dari “Winamp (recommended)” ke “Soundcard Input”. Lalu siapkan microphone di depan mulut anda, dan ucapkan “Selamat datang di Radio Internet saya yang tercinta ini”.
 winamp-shoutcastdsp6.jpg
Anda sudah memiliki Radio Internet sendiri sekarang. ;) Sebagai informasi tambahan, untuk membangun Radio Internet kita juga bisa menggunakan software lain selain Shoutcast, diantaranya adalah: Unreal Media Server, SAM2 Broadcaster, Pirate Radio, Peercast, Icecast, Andromeda, dsb. Konsepnya tidak jauh berbeda dengan Shoutcast, jadi bekal anda dengan 9 tahapan diatas sudah cukup untuk membuat anda mahir membangun sendiri Radio Internet.
Read more
3

Pegetahuan Dasar Home Recording

Pengetahuan yang saya tulis adalah benar-benar dasar recording dan tentu bagi pemula macam saya yang ingin lagu ciptaannya terekam sebagai sebuah lagu. Recording adalah proses yang rumit karena melibatkan diantaranya pengetahuan seperti:


  1. Instrumen: Setiap instrumen mempunyai cara recording berbeda. Semakin bagus kualitas instrumen semakin bagus hasil rekaman.
  2. Pro Audio: Pengetahuan tentang output/sound out instrumen seperti characteristic suara gitar yang menggunakan efek/mesin gitar. Semakin bagus pengetahuan output instrumen maka hasil recording juga bagus.
  3. Wiring: Pengkabelan.
  4. Miking: Cara penempatan microphone waktu merekam instrumen.
  5. Pre Amp: Untuk menghasilkan output bagus dari pro audio terkadang memerlukan pre amp.
  6. Komputer recording: Sama dengan komputer PC biasa cuma spek harus disesuaikan.
  7. Sound card: Jembatan antara instrumen dan komputer agar instrumen dapat terekam pada sotfware.
  8. Software: Software recording dan software pendukung.
  9. Mixing dan Mastering.
Fokus materi di sini adalah recording gitar dan vocal serta pengetahuan MIDI umum agar anda bisa membuat lagu.
Skema recording sederhana jaman modern:


recording direct inputIni contoh paling sederhana menggunakan metode direct input karena efek gitar Line 6 yaitu rekomendasi Tone Port UX2 dan POD XT Pro sebenarnya sudah dirancang untuk sekaligus berfungsi sebagai sound card. Install software dari efek gitar ini maka siap berfungsi sebagai sound card.
Read more
1

Cara Gampang & Murah Bikin Studio Rekaman di Rumah

Banyak orang berpikir bahwa untuk memiliki dan membangun sebuah studio rekaman dibutuhkan biaya yang sangat besar–karena harus membangun sebuah ruangan yang besar, beli peralatan rekaman yang High End, dan membutuhkan sistem peredaman suara–tentunya semua itu butuhkan biaya sangat mahal.
Itu pemikiran lama !.
Teknologi berkembang dengan sangat cepat. Tak terkecuali pada bidang teknologi perekaman. “Buktinya apa donk ?”. Nah, itulah yang akan kita bahas pada edisi pertama ini.
Ada dua jenis studio rekaman jika dilihat dari biaya yang dibutuhkan untuk membangunnya dan kompektivitas dari peralatan yang digunakan, yaitu :
1. Sistem rekaman professional ( Professional Digital Studio Recording )
2. Sistem rekaman rumahan ( Digital Home Recording )
Studio Rekaman Professional
Ini dia model studio rekaman yang banyak banget beredar di dunia perekaman di tanah air !.
Sebuah model studio yang mempunyai peralatan sangat kompleks dengan piranti Rack Processor, seperti Compressor, Limiter, Noise Gate, Pre Amp, dan lainnya, piranti Mixer yang mempunyai banyak Channel, ruang take yang penuh dengan peredam dan sistem akustik yang bagus, hingga kualitas instrumen musik dan microphone serta speaker monitor yang berkelas. Itulah sebabnya di sebut Studio Rekaman Profesional.
external-soundcard-echo-a

External Soundcard Echo
Namun pastinya komplektivitas dari semua elemen tersebut bermuara pada satu titik yang membuat banyak orang merasa “ wah kayaknya aku gak jadi bikin studio rekaman deh “, yaitu biaya yang dibutuhkan “ mahal bung ! “.
Jika diurai satu persatu tentang harga peralatan yang dibutuhkan memang sangat masuk akal kalo studio model ini membutuhkan biaya yang besar. Mari kita berhitung tentang beberapa harga alat yang dibutuhkan untuk membangun studio rekaman profesional ini.
Contoh untuk perangkat musik yang dibutuhkan antara lain gitar listrik, gitar akustik, keyboard, gitar bass, hingga satu set drum dan perkusi. Untuk kebutuhan perangkat instrumen musik ini harga yang harus dibayar kurang lebih Rp. 20 jutaan
digital-console-behringer-300x225
Digital Console Behringer
Selanjutnya adalah perangkat Microphone. Untuk mendapatkan hasil yang berkualitas harga total Microphone yang harus dibayar kurang lebih Rp. 22 jutaan. Harga mahal ini dikarenakan microphone yang dibutuhkan cukup banyak–untuk drum saja minimal 7 buah ( Snare, Hi-Hat, Tom 1, Tom 2, Floor, Overhat kiri, Overhat kanan, dan Kick drum ) serta Microphone vokal.
Masih belum percaya kalo harga untuk Microphone sangat mahal? Ambil contoh Microphone untuk Overhat. Untuk mendapatkan hasil yang berkualitas maka Microphone yang digunakan adalah AKG 414 ( 1 buah harganya 9 juta an ). Belum lagi dengan kebutuhan perangkat elektronik yang digunakan untuk proses rekaman, antara lain Mixer, Rack Processor, dan lainnya. Ditambah lagi untuk buat membangun ruangan studio dengan peredam dan sistem akustik yang mahal. “Waah, pasti pusing tuh mikirin duitnya dari mana..!“.
external-soundcard-media-300x164
External Soundcard Media
Digital Home Recording System
Ini adalah model studio rekaman jaman sekarang! Perkembangan teknologi yang cepat juga merambah ke dunia perekaman. Hal ini memunculkan sistem perekaman digital dengan perangkat yang tidak terlalu kompleks ( “dan pastinya tak terlalu menguras dompet.. “ ), namun mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan studio rekaman profesional.
Studio rekaman model ini menggunakan pendekatan piranti lunak ( Software ) dalam sistemnya. Maksudnya, peralatan-peralatan berharga mahal pada studio rekaman profesional di replace atau diganti dengan Software tersebut. Hal ini memang untuk lebih menekan biaya yang diperlukan dalam membangun studio rekaman.
condenser-microphone-stud-102x300
Condenser microphone studio
flat-speaker-esi-04-300x208
Flat speaker ESI 04
Untuk menekan harga dari efek processor audio seperti Pre Amp, Compressor, Limiter, Noise Gate, Noise Reduction, dan sejenisnya maka dibuatlah Software simulasi untuk perangkat-perangkat tersebut antara lain WizzoVerb, Nomad BlueVerb, Nomad Analog Trackbox, dan masih banyak lagi. Software simulasi untuk perangkat efek prosesor audio ini dikenal dengan nama Plug In.
VST dan Plug In ini bisa bekerja jika terlebih dahulu kita mengaktifkan Software perekaman. Beberapa contoh Software perekaman antara lain Cubase Studio 4, Nuendo 3, Cakewalk Sonar, Adode Audition, Pro Tools, dan lainnya.
Nah dengan Software simulasi tersebut maka kebutuhan untuk Hardware atau perangkat keras akhirnya bisa ditekan. Kebutuhan untuk Hardware pada Digital Home Recording hanyalah seputar perangkat yang memang tidak bisa disimulasi menjadi Software atau perangkat dasar untuk proses perekaman saja. Contohnya adalah Converter AD/DA ( External Soundcard ), Digital Console, Flat Speaker, Condenser Microphone, Headphone dan Keyboard Controller. Harga untuk perangkat-perangkat tersebut hanya berkisar dibawah 10 jutaan saja. “Wow, so cheap isn’t it ?! “.
headphone-phillips-sbc-hd250
Headphone Phillips SBC HD250
digital-home-recording-300x207
Bagan digital home recording
Namun kembali lagi bahwa hasil perekaman pasti ditentukan oleh kualitas dari peralatan yang digunakan. Sehebat-hebatnya Digital Home Recording yang digunakan, kualitas yang diperoleh tidak bisa mengalahkan Studio Rekaman Professional karena faktor dari keaslian perangkat yang digunakan. Contohnya adalah suara rekaman dari drum simulasi, misalnya EZ Drummer, tidak akan bisa mengalahkan suara drum asli dari Studio Rekaman Profesional. Jadi semua dikembalikan kepada kebutuhan masing-masing pemakai.
Selamat membangun studio rekaman yang sesuai dengan kebutuhan anda !.
Read more
1

Alat yang dibutuhkan untuk membuat studio rekaman audio sederhana

Seperti janji saya pada postingan sebelumnya yang berjudul Home recording menjamur!. saat ini saya akan memberi tutorial tentang Alat yang dibutuhkan untuk membuat studio rekaman audio sederhana

Ada beberapa alat kecuali alat-alat instument (alat-alat intsrument seperti drum, guitar, bass, dll) yang dibutuhkan dalam pembuatan home recording, beberapa di antaranya:

1. Sebuah komputer:
Tentu saja kita amat sangat membutuhkan komputer, karena yang saya bahas disini adalah rekaman berbasis digital. Semua mulai dari tunner, pemilihan fx guitar maupun bass, drum, editing, mixing, mastering kita lakukannya dengan bantuan komputer. Oleh karena itu alangkah baiknya bila komputer yang digunakan memiliki spek yang baik. Kenapa? Karena untuk melakukan kegiatan itu semua akan memberatkan kinerja processor, ram, maupun hardisk.

Lalu bagaimana bila tidak mempunyai komputer yang mid-end hingga high-end?? Jangan berkecil hati dulu. Dahulu waktu saya pertama kali belajar recording komputer saya sbb:
Processor: intel celeron p4 1,8 ghz
Ram: SDRAM 256mb
Hardisk: ATA 40 gb
Soundcard: onboard (akan lebih jauh dibahas di poin 2)

Lalu pelan-pelan saya upgrade:
Processor: intel pentium D 3ghz
Ram: ddr2 2gb
Hardisk: SATA 80 gb 7200rpm
Soundcard: Sound Blaster 7.1 (akan lebih jauh dibahas di poin 2)


Lalu sekarang saya memakai
Processor: intel dual core 2,66ghz< Ram: ddr2 2gb Hardisk: SATA 250 gb 7200rpm Soundcard: ESI Juli@ PCC 192khz 24bit (akan lebih jauh dibahas di poin 2) 2. Soundcard / conveter / audio interface Soundcard dalam bahasa indonesia adalah kartu suara. Apa itu? Apa gunanya? Dan bagaimana cara kerjanya? Soundcard adalah suatu komponen yang terdapat dalam PC yang bertugas untuk menunjang fungsi suara dalam PC multimedia. Sound card merupakan periferal yang terhubung ke slot ISA atau PCI pada motherboard, yang memungkinkan komputer untuk memasukkan input, memproses dan menghantarkan data berupa suara. Seperti halnya VGA card, sound card pun memiliki beragam bentuk, macam dan jenis. Fungsi soundcard adalah sebagai synthesizer, sebagai MIDI interface, pengonversi data analog ke digital (misalnya merekam suara dari mikrofon) dan pengkonversi data digital ke bentuk analog (misalnya saat memproduksi suara dari spiker). Dan biasanya terdapat pada komputer-komputer yang bercirikan Multimedia. Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya menggunakan tiga cara, yaitu : 1. Melalui teknologi frequency modulation (FM) atau Sintesa lewat FM adalah cara yang paling efektif untuk menghasilkan suara yang jernih. Suara disimulasikan dengan menggunakan bilangan algoritma untuk menghasilkan sine wave, alias gelombang yang lentur sehingga menghasilkan suara yang mirip suara sumber aslinya. Misalnya, suara denting gitar akan disimulasikan dan hasilnya akan mendekati suara asli. 2. Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan pada chip kartu suara, dan meneruskannya ke spiker. 3. Synthesizing secara fisik berarti suara disimulasikan melalui prosedur programming yang kompleks. Cara Kerja Soundcard yaitu ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter :Konversi digital ke Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker. Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa analog diolah oleh DSP, dalam mode ADC ( Analog Digital Converter : Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan dalam format waveform table atau biasa ditulis Wav(wave) dalam disk atau dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3. sumber: dari berbagai sumber. Untuk lebih jelas silahkan lihat gambar



Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard onboard (onboard = yang menempel pada motherboard)





Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard PCI




Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard USB dan FIREWIRE


Beberapa orang dan sound engineering (sound engineering=operator rekaman / orang yang bekerja untuk merekam audio, memperbaiki audio maupun membuat sebuah jinggle dll) menyebut soundcard dengan nama CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE karena belum tentu sebuah CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE berupa "kartu" yang dipasang di motherboard pada cpu komputer, karena saat ini CONVETER atau AUDIO INTERFACE ada yang berupa box, mixer dan lain-lain (soundcard eksternal).

Tapi saya akan menggunakan kata soundcard untuk mempermudah penjelasan.

Di sebuah soundcard ada beberapa lubang (untuk soundcard onboard maupun multimedia diberi warna yang berbeda untuk membedakannya), lubang-lubang tersebut mempunyai fungsi masing-masing.

Untuk soundcard onboard dan multi media contohnya sound blaster audigy dll banyak sekali kekurangan kekurangannya (untuk belajar mungkin masih bisa dipakai, namun bila ingin serius dan ingin hasil yang lebih memuaskan, tidak disarankan memakai soundcard2 tersebut).
Kekurangan-kekurangannya adalah:
1. Kualitas untuk merekam suara kurang bagus, banyak nya noise yang sudah pasti mengalahkan suara yang ingin anda rekam. biasanya soundcard onboard hanya bisa merekam maksimal 16bit), coba saja dibandingkan dengan soundcard yang memang di tujukan untuk spesialis rekaman yang bisa merekam maksimal 24bit bahkan 32bit!. sample rate? biasa nya soundcard onboard mempunyai sampling rate yang kecil, 44,1Khz, walaupun ada yang lebih seperti 48Khz namun tetap saja soundcard tersebut tidak disarankan untuk dipakai rekaman)

2. Latency, atau beberapa orang menyebutnya delay. walaupun bisa di akali dengan driver ASIO4ALL namun tetap saja masih terasa latencynya.

3. Koneksi masih menggunakan jack 3,5mm Sedangkan instrumen musik pakai jack 1/4 atau kabel XLR atau kabel TRS.walaupun bisa diakali dengan extention, namun belum tentu extention tersebut malah membantu, bisa saja malah membuat hasil rekaman anda semakin tidak bagus.

4. Kualitas AD/DA converter yang tidak di peruntukan untuk rekaman professional

sumber ide untuk menulis kekurangan tersebut dari forum musiktek

Untuk soundcard khusus untuk recording biasa nya mempunyai spek yang berbeda-beda menurut kebutuhan. Jadi menurut saya, hal yang pertama kali anda beli adalah sebuah SOUNDCARD atau CONVETER atau AUDIO INTERFACE sesuai budjet dan kebutuhan. Semakin khz dan bit depth nya besar, akan semakin baik sample / materi yang anda rekam. (untuk soal colour dan lain-lain jangan segan-segan bertanya pada toko alat musik yang anda kunjungi)

Yang dimaksud dengan kebutuhan diatas adalah berapa channel IN PUT dan OUT PUT yang ada butuh kan (misalnya untuk merekam drum anda membutuhkan minimal 8 channel INPUT). Namun menurut saya bila hanya untuk home recording / membuat studio dirumah atau kamar anda, 2 CHANNEL INPUT sudah lebih dari cukup. Untuk drum kita bisa memakai PLUGINS / VSTi seperti Addictive drum, Fxpansion BFD2, dan lain-lain..

3. Speaker monitor
Speaker monitor untuk rekaman / recording sangat berbeda dengan speaker multimedia. speaker multimedia biasanya melebih-lebihkan / mem-boost frequency tertentu. Biasanya speaker-speaker tersebut mem-boost pada low frequency (bass) dan high frequency (treble). Sedangkan untuk rekaman / recording membutuh kan speaker FLAT yang jujur pada frequency alias tidak melebih-lebihkan atau memboost pada frequency tertentu. Untuk mempunyai speaker yang flat mungkin akan memberatkan kantong anda. Cara mengakalinya adalah (walaupun tidak di rekomendasikan untuk tidak menggunakan speaker yang tidak flat)

A. Kenali speaker anda.
Kenali karakter speaker yang anda punya, apakah speaker anda mem-boost low frequency ataupun mem-boost high frequency. Karakter speaker anda, hanya anda yang mengenali dan mengerti. Gunakan feeling dan mulailah mempercayai speaker anda dikit demi sedikit.

B. Sering-sering mendengarkan lagu-lagu referensi anda di speaker yang anda punya.
Karakter speaker anda akan mulai anda hapal seiring dengan waktu. Sering-sering lah mendengarkan lagu-lagu yang telah direkam, dimixing dan dimastering oleh para professional.

C. Kenali karakter ruang kamar anda.
Tidak dipungkiri, studio-studio professional menggunakan tata ruang akustik yang telah di perhitungkan dengan baik. Bass trap, difusser, dan lain-lain akan menghiasi studio-studio mereka. Seperti yang diterang kan diatas, dengan sering-sering mendengarkan lagu referensi anda, anda akan lebih mengenal karakter ruangan anda.

4. Preamp
preamp digunakan untuk meningkatkan gain signal input sebelum masuk ke soundcard. bisa juga digunakan untuk coloring. kalau saya menggunakan preamp untuk mengambil panthom powenya saja. panthom power dibutuh kan bila kita mengunakan mic condensr untuk rekaman.

Gambar diatas merupakan contoh gambar preamp dari behringer "tube ultragain mic200"


Untuk yang belum bisa membeli preamp, kita dapat mengakali dengan mengganti preamp dengan efek / FX stombox yang di bypass. FX yang di bypass / tidak dihidupkan / tidak di on kan bunyi efek nya (misalnya anda mempunyai FX stombox metalzone yang sangat sangar untuk distort, jangan gunakan distort nya, namun cleannya saja, jadi istilahnya hanya "numpang lewat"), akan membantu menaikan gain dari source audio.


Gambar diatas merupakan contoh gambar FX stombox dari BOSS "Metal Zone MT-2"

5. Kabel
Jangan anggap sepele soal kabel. Kabel murahan akan membuat hasil rekaman anda dikalahkan dengan suara noise, dengung dan lain-lain. Belilah kabel yang bagus bila anda ingin hasil rekaman anda terdengar layaknya rekaman professional.

6. Mic untuk vokal
Mic adalah alat yang digunakan untuk menangkap suara atau signal.
Vokal adalah elemen penting dalam suatu lagu. Pendengar akan merasa kecewa apabila dalam suatu lagu yang aransement nya bagus, suara audio instrument bagus, namun suara audio vokal yang tidak bagus. Dan mungkin pendengar tidak akan kembali mendengar lagu anda untuk kedua kali nya karena telanjur kecewa dengan kualitas suara audio vokal di lagu anda.

Mic yang ada saat ini ada beberapa macam yaitu Dynamic, Condenser, dan lain-lain

Untuk memilih dan membeli mic, sesuaikan dengan kebutuhan, karakter dan budget yang anda punya. Bila ingin membeli jangan segan-segan untuk bertanya pada toko musik yang anda kunjungi, tentang karakteristik mic, butuh panthom power atau tidak dan lain-lain.
Tambahan:
-untuk merekam vokal, dianjurkan menggunakan pop filter dan stand mic



Agar suara yang direkam tidak naik turun dikarenakan vokalis band anda menyanyi menjauh dan mendekat antara mulut dan mic.

huh, capek juga yah.... :D
nanti saya akan melunasi hutang saya yang satu lagi, yaitu tentang software yang dibutuhkan untuk rekaman. tapi nanti.... saya harus refreshing dulu :D

oke semoga bermanfaat.
salam.
Read more
1

Home recording menjamur!


Apaan tuh home recording?? Home recording dalam bahasa indonesia adalah rekaman dalam rumah. Dalam hal ini mempunyai artian studio rekaman yang dibangun di dalam rumah/kamar. Entah itu studio sederhana maupun studio yang memang dibangun untuk keperluan audio recording professional.

Di luar negeri, entah amerika, eropa maupun asia, banyak sekali musisi-musisi yang lebih senang merekam materi mereka dalam studio pribadi mereka. Ya walaupun studio pribadi mereka mempunyai alat yang sebanding atau sama dengan studio rekaman professional, tetapi karena studio mereka berada di dalam rumah mereka, maka tetap saja bernama home recording :D.

Dulu, tahun 2009 saya sempat ngobrol dengan mahasiswa indonesia yang kuliah di australia. Dia juga bekerja part time di restoran cepat saji disana. Waktu itu sih saya tidak bertanya macam-macam tentang kehidupannya disana, namun saya sempat berbincang tentang home recording dengan dia.
Disana ia menyewa rumah dengan ketiga kawannya, satu orang indonesia, satu orang jepang dan yang satunya lagi orang asli australia.

Di rumah yang ia sewa, ia juga mempunyai home recording. Namun berbeda dengan home recording yang saya punya, alat-alat yang ia pakai mungkin cukup untuk membangun sebuah studio recording professional di sini.

Saat itu, ia beserta kedua kawannya sedang membangun home recording studio dengan ruangan yang kedap suara. Waktu saya menanyakan alat-alatnya pun saya tercengang!.

Komputer yang ia pakai ber-processor quad core extreme, ram 6gb, hardisk 2terabyte. Wah saya tidak bisa membayangkan bagaimana cepatnya komputer tersebut :). Mungkin itu komputer sudah bisa terbang mungkin yah :D.

Yang sempat ia bilang, disana ia mempunyai alat lengkap, namun drum ia pakai adalah drum electric (seperti midi controller yang berbentuk drum) yang ia sambungkan ke midi in di soundcard. Software drum yang ia pakai adalah bfd2 + expansion nya pack nya.

Ia juga mempunyai rack yang berisi exiter, compressor dan equalizer. Perekaman guitar dan bass dilakukan dengan sistem todong, head ampli memakai orange, namun saya belum sempat bertanya aplifier, FX, preamp dan soundcard apa yang ia pakai.

Wah.. Jadi kemana-mana saya ngomong nya, oke kembali lagi pada pembahasan :D.

Dulu sekali saat jaman batu... (memang nya sudah ada yah rekaman saat itu?? Hhe saya hanya bercanda :D). dahulu, perekaman hanya bisa dilakukan di studio besar dengan alat-alat yang harganya selangit. Bayangkan, semua dilakukan secara analog! Suara yang ingin direkam harus melalui banyak alat analog sebelum direkam di sebuah roll pita. Makanya operator/sound engineering jaman dahulu jarang sekali yang gondrong, kenapa? Karena mereka takut rambut nya tersangkut masuk kedalam roll pita magnet rekaman :D, bercanda lagi :).

Namun kini seorang musisi dapat dengan mudah merekam materi mereka di rumah, bahkan kamar tidur mereka. Bersyukur lah saat ini musisi di mudahkan dengan ada nya kemajuan tekhnologi dan informasi. Alat-alat recording/rekaman yang dijual dengan harga terjangkau dan software-sofware yang mudah di dapat, membuat banyak musisi lebih suka merekam materi nya sendiri tanpa harus menyewa studio professional yang tentunya sangat mahal.

Untuk membuat home recording, sebenarnya kita tidak perlu alat yang mewah/mahal. Tapi ya "duit tidak pernah berbohong" semakin mahal alat semakin baik juga hasil nya, namun tentu nya harus didukung oleh sound engineering/operator yang handal pula.

Selain alat instrument seperti gitar dan bass, kita memerlukan beberapa "alat perang" untuk melakukan perekaman. Sebuah komputer dengan spek yang baik sangat diperlukan untuk melakukan perekaman.

Tidak hanya itu, kita juga memerlukan soundcard/audio interface untuk mengubah signal analog menjadi digital, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sebaiknya menambahkan preamp sebelum masuk ke soundcard

Nanti saya janji akan membahas alat-alat yang dibutuhkan untuk keperluan recording.

Software pun juga turut andil dalam 'perang' ini. Software DAW atau digital audio workstation pun perlu anda pelajari, awal saya belajar recording memakai software cool edit, namun saat itu saya tidak memakainya untuk recording/rekaman, hanya untuk mengedit lagu band saya yang sudah jadi. Lalu diteruskan memakai nuendo 2, saat itu saya mulai belajar rekaman. Setelah itu saya di pinjamkan teman software dari steinberg juga, yaitu nuendo 3. Sangat lama juga saya memakai software itu. Lalu berubah memakai steinberg cubase 4. Dan saat ini saya memakai cubase 5 keluaran AiR.

Untuk drum, anda tidak perlu membeli sebuah drum yang harga nya luar biasa mahal. Anda hanya perlu sebuah software drum seperti EZdrummer, Addictive Drum, FXpansion BFD & BFD2 dan software2 sejenis.

Untuk guitar dan bass pun anda tidak memerlukan FX, head ampli, amplifier hingga mic untuk menodong amplifier nya. Anda hanya membutuhkan software-software virtual untuk keperluan tersebut. Seperti guitarrig 3, guitarrig 4, amplitube 2, amplitube 3, amplitube metal, ampeg svx dan software-software sejenis.

Bila anda ingin menambahkan shyntsizer, piano, biola dan lain-lain, anda dapat menggunakan software sequence seperti Fruity Loop / FL studio.

Nanti saya juga akan membahas lebih lanjut tentang software-software tersebut beserta memberi link untuk mendownload-nya.

Dan yang paling penting adalah sang OPERATOR/SOUND ENGINEERING. Akan sia-sia bila mempunyai alat yang mahal dan canggih dengan software-software lengkap terinstal di komputer anda apabila anda sendiri malas untuk belajar menjadi OPERATOR/SOUND ENGINEERING.

Berapa modal saya belajar membuat home recording??
Sebesar Rp.0,-
Yup saya tidak mengeluarkan uang untuk belajar membuat home recording, tapi ingat hanya "belajar".

Yang saya gunakan hanya alat-alat yang ada pada saat itu.

Sebuah komputer yang terkoneksi internet (internetnya hanya untuk mendownload software-software yang diperlukan) sebuah gitar beserta jack-nya yang saya pinjam dari teman saya. Dan headset usang bekas mp3 player saya untuk take vokal (di headset nya ada mic juga). Dan yang terakhir adalah FX stombox (mobil-mobilan) sebagai pengganti preamp), itu juga saya pinjam dari teman saya.

Komputernya pun hanya mempunyai spek pas-pas an.
Processor: celeron 1,8ghz
Ram ddr1: 256mb
HDD: 40gb
Dan soundcard onboard yang menempel di motherboard.

Tapi setelah sekian lama belajar, dikit demi sedikit saya upgrade komputer saya (bukan karena home recording, tapi memang sudah waktunya mengganti komputer usang tersebut).

Hingga akhirnya kini saya memakai komputer dengan spek:
Processor: intel dual core 2,6ghz
Ram ddr2: 2gb
HDD SATA 7200rpm: 250gb

Dan juga memakai:
Audio interface: ESI JULI@ 24bit 192kHZ PCI
Preamp: behringer mic 100
Mic: behringer C1
Speaker monitor: behringer ms16

Alat-alat yang sekarang saya gunakan masih kurang yah? Hhe... Maklum mahasiswa :D.
Tapi saya merasa dengan alat itu pun sudah cukup untuk membuat sebuah album.

Beberapa studio home recording yang disewakan (yang saya tahu):
-ASH TO ASH STUDIO (studio yang saya bangun sendiri)
-SOUND OF MONGKEY (studio yang dibangun oleh lamlam dari band "closehead")
-AMPLOP RECORD (studio yang dibangun oleh bonar dari band "hidden message")
-dan masih banyak lagi!!

Contoh dari lagu yang di buat di studio home recording??
-Seluruh lagu yang terdapat di album ADVENTURE AILEN - DRAWING THE LINES
-Seluruh lagu dari band closehead pada split album discopunkhead
-Lagu heart of pop dari closehead
-Lagu-lagu unrelease dari closehead seperti melawan waktu dan lain
-Lagu-lagu dari hidden message
-dan masih banyak lagi!!!
[saya memberi tahu banyak lagu dari closehead karna saya sangat ngfans dengan mereka, hhe]


huh.. lelah juga nulisnya... Mungkin nanti saya teruskan di posting selanjutnya.

Di akhir kata, bila anda ingin belajar membuat home recording, jangan berkecil hati karena anda belum mempunyai alat-alat yang mewah, belajar dari nol akan lebih bermakna bila nanti anda sudah berhasil :D.

Salam.
Distorsi.net, membahas tentang Sound Engineering dan Audio Recording
Read more
0

Genesia band - Hanya Untuk Mu

Genesia - Hanya Untuk mu Slideshow: Geger’s trip to Medan, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Medan slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.
Read more
1

Cara Buat Band Kamu Terkenal!

Kalau kamu punya sebuah band dan kamu mau band mu menjadi sukses. Ini adalah beberapa cara untuk membuat band mu menjadi terkenal:

1. Kamu dan teman band mu harus mempunyai visi dan misi yang sama, kepercayaan diri, niat yang kuat dan imajinasi. Kamu harus bisa membuat bayangan akan menjadi seperti apa band kamu.

2. Tulis sendiri lagu-lagumu. Kalau kamu baru memulai sebuah band, untuk awalnya cobalah meng-cover lagu orang lain yang kamu dan teman band mu suka. Hal itu akan membuat ‘cetakan’ di band kamu, akan jenis musik apa yang kamu bisa kuasai. Setelah beberapa bulan meng-cover lagu orang lain, coba kamu tulis lagu kamu sendiri.

3. Ciptakan ciri khas band kamu sendiri. Yang dilihat orang dari sebuah band selain musik, penampilan para personil band itu dan aksi di panggung juga sangat dilihat. Ciptakan sendiri trademark band kamu agar mudah dikenali oleh orang-orang.

4. Buat nama band yang mencerminkan band kamu. Bisa yang simpel, unik tapi tetap menggambarkan band kamu.

5. Mulai bermain di acara-acara band yang kecil. Untuk bisa memupuk kepercayaan dirimu, biasakan bermain di panggung-panggung kecil agar tidak grogi ketika mulai bermain di panggung besar.

6. Bikin demo. Apabila sudah terkumpul beberapa lagu ciptaan kamu sendiri, bikin demo. Rekam lagu kamu di studio rekaman (yang sekarang ini banyak sekali studio rekaman yang terjangkau) dan promosikan sendiri band kamu dengan cara berikan demo kamu ke radio-radio lokal. Atau sebar lagu kamu di internet.

7. Promosikan band kamu. Sekarang ini, internet adalah salah satu wadah promosi yang tercepat. Buat website official atau bikin account band kamu di situs jejaringan sosial seperti Facebook dan Myspace (didalam situs ini kamu bisa memasukkan lagu demo kamu).

8. Cari manajer yang handal. Manajer memegang peranan penting untuk membuat band mu menjadi terkenal. Karena manajer adalah orang yang bisa mengatur semua aktivitas band kamu. Jadi, carilah manajer yang cekatan dan yang pintar ’menjual’ band mu.

Selamat mencoba!
Read more
1

Membuat Rekaman Audo di Macbook Pro

Nah, disini kita akan nge-bahas tekhnik rekaman yg paling simple dengan menggunakan sebuah Macbook, dan saya sangat me-rekomendasikan kamu yang mempunyai budget lebih untuk menggunakan MacBook Pro, karena laptop ini terkenal dengan kesetabilan dan kinerjanya yg mantap.

Image

Ok, pertama yg kita perlukan adalah:


  • 1 unit MacBook Pro, yang saya gunakan disini adalah Macbook Pro last-gen Intel 2.4 Giga Core2Duo dengan Ram 2 giga.
  • 1 unit Audio Interface, ini banyak tipenya, yang saya rekomen untuk membuat rekaman disini adalah Apogee “duet”, alat ini sangat simple dan sangat powerful dengan menggunakan Firewire sebagai koneksi ke MacBook Pro’nya. Apogee Duet adalah sebuah Award Winning Portable Audio Interface yang dapat menghasilkan kualitas suara yang luar biasa, alat ini dibuat oleh Apogee Elektronik. Alat ini mempunyai kemampuan ber-interaksi langsung ke beberapa software, seperti: Apple's Logic Pro, Soundtrack Pro, GarageBand, dan Cubase ato Nuendo. Duet telah terbukti dapat memberdayakan kamu untuk membuat sebuah rekaman yang profesional dan yang paling terpenting adalah sangat efisien dalam penggunaannya. Dengan duet, kamu dapat dengan mudah menyambungkan gitar, keyboard dan microphones dalam merekam musik, Duet sangat simple dan kecil, sehingga kamu dapat membawanya kemanapun anda ingin untuk membuat musik.
  • 1 unit Headphones, pilih yang cukup memadai, tidak perlu yang terlalu Hi-End, tapi paling tidak cukup “flat” [frekuensi] sinyalnya, maksudnya adalah, supaya kamu dapat mendengarkan sampel suara yang terekam dan siap untuk di edit akan terdengar lebih natural [tidak membohongin kuping] kita disaat proses editing nanti. Saya rekomen disini adalah, Equation AudioRP-10s, RP-10s adalah headphone berkelas semipro yang sangat terjangkau harganya tanpa mengorbankan kualitas. Dibangun dengan 50mm transducers, RP-10s akan memberikan kinerja yang sangat baik, menghasilkan artikulasi yg besar, penuh spektrum reproduksi dari berbagai sumber suara dan bagus balance-nya. Sangat cocok buat nge-mixing home recording dan demo recording.
  • 1 unit Midi Controller, yg saya rekomen disini M-Audio Oxygen 8 V2 – 25 keys USB midi controller, sangat simple dan compact. Jika anda ingin mengisi musik anda dengan nada-nada PianoSynth atau Drum Beat, alat ini sangat diperlukan yang Nantinya bisa di hubungkan dengan Virtual Instrument di dalam software yang kamu gunakan dalam merekam musik.
  • Software buat produksi musik anda, yg saya rekomen disini menggunakan software dariSteinberg, yaitu Cubase 4. Dengan software ini, kamu bisa merekammixing, danmastering dalam 1 paket.


Semua alat-alat di atas akan terkoneksi dengan MacBook Pro anda, bagi kamu yang sudah familiar dengat tehnik rekaman, mungkin tidak asing lagi dengan list alat2 diatas.


Image

Gambar diatas adalah contoh koneksi Audio skematik di MacBook Pro.
Cara kerjanya cukup simpel, pilih dan Install salah satu aplikasi yang khusus untuk produksi music, bisa Logic, Cubase, ato dengan menggunakan Garageband jg sudah cukup. Saya akan memberikan contoh rekaman gitar dan vokal pada program Cubase.

Image

Pertama, bukalah project baru pada Cubase anda, lalu buatlah 2 tracks Mono channel, berikan judul pada tracknya, misalnya track 1 (gitar) dan track 2 itu (vokal), cukup simpel, kita disini hanya menggunakan 2 track saja. Nantinya 1 buat guitar dan 1 lagi buat vokalnya.

Langkah berikutnya adalah, sambungkan gitar anda ke Audio Interface pada Apogee Duet di channel 1, dengan Jack biasa, kemudian, ganti channel input ke input 1 pada track guitar yang ada di Cubase anda. Nyalakan Monitor recordingnya di channel tersebut. Mulailah merekam dengan menekan tombol "rec" di Cubase-nya, jika anda ingin menggunakan metronome, nyalakan Click yang berada pada Transport Bar dan sesuaikan tempo BPM nya di Cubase-nya.Tempo BPM tergantung dari lagu yg anda ciptakan, cepet ato lambatnya kamu-lah yang menentukan. Standard setting default-nya adalah 120bpm.

Mulailah merekam gitar kamu, saya sarankan merekam basicnya dulu, nantinya masih bisa di edit ato di record ulang, setelah selesai, dengarkan hasilnya terlebih dulu. Kalo kamu sudah merasa pas dengan basic rhytm gitarnya, kita lanjut dengan merekam vokalnya.

Cabutlah koneksi gitar kamu pada Apogee Duet’nya, dan ganti dengan microphone, jika microphone kamu menggunakan jack biasa, langsung aja konek ke channel 1 pada Apogee Duet’nya. Sama seperti merekam gitar, gantilah Input pada track (vokal) menjadi channel 1. Matikan monitor pada track (guitar) dan nyalakan monitor pada track (vokal). Mulailah merekam vokal kamu - satu demi satu, sesuai dengan lagu yg sudah kamu buat.

Setelah selesai, matikan monitor di track (vokal), dan playback hasilnya. Jika kamu sudah puas, mulailah masuk ke proses Mixing.

Buka Mixer window dengan menggunakan tombol F3. Disitu nanti kamu akan melihat channel gitar dan vokalnya, kemudian, playback lagunya, dan mulailah menaikan dan menurunkan level-slidersesuai dengan selera-mu.

Yg pasti Vokalharus lebih di depan, karena latihan ini kita hanya menggunakan 2 track saja. Jadi simpel banget. Kamu hanya focus ke 2 channel tersebut. Setelah kamu puas, tinggal di Mixdownke Audio file. Tinggal klik File, lalu pilih Export - Audio Mixdown, jadikan lagu kamu ke format wav, (format audio yg paling umum). Done...!

Sekarang, drag file yang baru kamu rekam tadi ke iTunes atau convert ke mp3. Ini hanya contoh yg paling simpel buat ngerekam musik-mu.
Dengan MacBook Pro, kamu bisa merekam Demo live, Demo tracks, bahkan kamu bisa langsung melakukan Mixing, Mastering, dan nge”bakar” hasilnya ke CD ato Audio File Format pada umumnya. Dengan MacBook Pro, kamu tidak perlu khawatir akan latency, karena MacBook Pro dikenal sangat stabil dan sangat powerful kinerja Audio Core-nya, jadi jangan takut ada delay dan latency pada saat sesi merekam.

Hal penting yang cukup riskan kalo kamu mau merekam dengan Instrumen ato Microphone, jangan langsung di sambungkan ke Audio-In bawa-an dari MacBook Pro-nya, disarankan akan lebih baik kamu menggunakan Audio Interface, seperti yang saya bahas di bagian awal. Karena dapat mengakibatkan Logicboard pada MacBook Pro anda rusak.

Anda tertantang untuk membuat demo ato musik sendiri..?, menggunakan MacBook Pro adalah rekomendasi untuk semua musisi baik yang sudah tingkat Mahir atau yang masih belajar.
Read more